Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat delapan terburuk di dunia
Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di DKI Jakarta berada dalam kategori tidak sehat pada Sabtu pagi, setelah sempat masuk kategori sedang pada Jumat (17/11) malam, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir.
Berdasarkan pantauan pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 160 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5.
Padahal, pada Jumat (17/11) malam kualitas udara di DKI Jakarta berada di angka 98 atau masuk dalam kategori sedang.
Situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini tersebut mencatatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat delapan terburuk di dunia pada Sabtu ini, naik tujuh peringkat dari posisi ke-15 pada Jumat malam.
Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Sabtu adalah Delhi (India) dengan indeks kualitas udara di angka 441 yang masuk kategori berbahaya, diikuti Lahore (Pakistan) 398, Baghdad (Irak) 189, Karachi (Pakistan) 176, Kuwait City 174, Mumbai (India) 166, Ulan Bator (Mongolia) 161, dan Jakarta di angka 160.
Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Kebon Jeruk (174), Meruya (172), Grogol (170), dan Bundaran Senayan (167).
Baca juga: Pemkot Jakpus: Penyemprotan "eco enzyme" efektif kurangi polusi udara
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023