Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah dan DPR menyepakati kuota BBM bersubsidi 2006 dalam APBN Perubahan (APBNP) sebesar 37,9 juta kiloliter. Dalam Rapat Krja Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan Komisi VII DPR yang membahas sejumlah asumsi APBNP di Jakarta, Rabu, disepakati kuota premium 17 juta kiloliter, minyak tanah 9,9 juta kilolilter, dan solar 11 juta kiloliter. Kuota tersebut mengalami penurunan ketimbang asumsi yang ditetapkan dalam APBN 2006 sebesar 41,5 juta kiloliter. Dalam raker itu juga disepakati harga minyak mentah (Indonesia crude price/ICP) dalam APBNP antara 62-67 dolar AS per barel dan produksi minyak serta sebesar 1,05 juta barel per hari. Harga minyak ICP itu mengalami kenaikan ketimbang APBN yang ditetapkan 57 dolar AS per barel. Sedangkan, volume produksi tersebut mengalami penurunan 60 ribu barel per hari dibandingkan APBN 2006 yang ditetapkan 1,11 juta barel per hari. Sementara itu, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mengungkapkan, produksi minyak dan kondensat hingga Juli 2006 mencapai 1,029 juta barel per hari. Wakil Kepala BP Migas Trijana Kartoatmodjo mengatakan, pemerintah akan menambah produksi minyak dan kondensat selama Agustus-Desember 2006 guna memenuhi target 1,05 juta barel per hari. "Kita optimistis mampu menambah rata-rata 24.250 barel per hari mulai Agustus ini," katanya. Tambahan produksi itu akan didapat dari 12 lapangan migas yakni Zamrud South, Nilam, Krisna, Argo, Oyong, Pondok Tengah, Kaji Semoga Telisa, Kaji Semoga Waterflood, Sisi Nubi, SE Bene Bekasap, Tiaka, dan MESG-01.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006