Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama tengah membangun sindikasi media di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dalam upaya menggaungkan nilai-nilai moderasi beragama.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag Ahmad Zainul Hamdi mengatakan sindikasi media penting sebagai upaya untuk memperbanyak informasi dunia maya dengan wacana keagamaan Islam yang moderat.

"Sebab, selama ini, narasi keagamaan yang mengarah ke radikalisme bahkan ekstremisme masih kerap mengemuka di tengah masyarakat. Padahal itu berseberangan dengan moderasi beragama," ujar pria yang akrab disapa Inung tersebut di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, sindikasi media di lingkungan PTKI sebagai strategis sebab saat ini jumlah PTKI terhitung banyak dengan rinciannya 59 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN), 788 perguruan tinggi keagamaan Islam swasta (PTKIS), dan 111 fakultas keagamaan di lingkungan Kemendikbudristek dengan jumlah mahasiswa dan dosen mencapai ribuan orang.

"Mengapa kekuatan yang sedahsyat ini itu tidak bisa dimaksimalkan untuk melakukan mainstreaming di wacana publik guna memperkuat moderasi beragama?" katanya.

Baca juga: Sindikasi media PTKI diminta tingkatkan literasi agama kaum muda

Oleh karena itu, ia menilai fungsi sindikasi ini efektif karena mampu menyuarakan, mengadvokasi, dan memperkuat moderasi beragama di ruang publik.

Jika suatu isu bisa digaungkan dengan masif, Inung optimistis hasilnya lebih baik dan membumi.

"Sindikasi ini baru rintisan sekitar 3-4 bulan terakhir. Namun melihat progresnya sangat menggembirakan karena respons publik begitu positif. Sindikasi ini akan terus dikolaborasikan dengan berbagai pihak," katanya.

Kemenag juga mengoptimalkan kekuatan pers mahasiswa yang jumlahnya mencapai ratusan untuk memperkuat narasi moderasi.

Menurut dia, optimalisasi dan internalisasi nilai moderasi banyak menggunakan jalur PTKI karena selama ini wacana dan praktik keagamaan yang moderat sudah berjalan di kampus-kampus keislaman.

Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Diktis Kemenag Thobib al-Asyhar menyampaikan nilai-nilai moderasi beragama juga disemai melalui kurikulum di PTKI.

"Moderasi beragama bukan sekadar program tapi terintegrasi dari cara pandang, sikap, dan perilaku keberagamaan mereka, sehari-hari," katanya.

Sebagai bukti moderasi beragama ini berjalan, kata dia, sejumlah kampus PTKI saat ini juga memiliki mahasiswa nonmuslim. Mereka pun tidak dipaksa untuk menjalankan praktik keislaman di dalam kampus.

Ia mengatakan pengarusutamaan moderasi beragama juga dilakukan melalui Ma'had al-Jamiah, yaitu lembaga pemondokan bagi para mahasiswa baru.

"Di situlah posisi tepat untuk membangun dan mengubah paradigma moderasi," katanya.

Baca juga: Kemenag akan bentuk sindikasi media perguruan tinggi keagamaan Islam
Baca juga: Kemenag siap cetak ulang komik moderasi beragama "ModerArt"
Baca juga: Kemenag: Musik bisa jadi media promosikan nilai moderasi beragama

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023