Jepang harus menanggapi dengan serius kekhawatiran yang datang dari dalam maupun luar negeri dan menangani soal ini dengan baik

Beijing (ANTARA) - Presiden Xi Jinping menyebut air limbah olahan dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima mencemari lingkungan. Xi menyatakan hal itu saat bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di San Fransisco.

Xi Jinping menyatakan pembuangan air terkontaminasi nuklir itu berdampak buruk kepada kesehatan seluruh umat manusia, lingkungan laut global dan kepentingan publik internasional, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning kepada media di Beijing, China, pada Jumat.

Xi bertemu Kishida pada Kamis waktu setempat di San Fransisco, Amerika Serikat, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

Kishida sendiri meminta pencabutan larangan impor produk makanan laut dari Jepang pasca pembuangan air limbah olahan PLTN Fukushima sejak akhir Agustus 2023.

"Jepang harus menanggapi dengan serius kekhawatiran yang datang dari dalam maupun luar negeri dan menangani soal ini dengan baik dengan cara yang bertanggung jawab dan konstruktif," tambah Mao.

Baca juga: Pertemuan Biden-Xi Jinping soroti upaya berantas narkotika hingga AI

Mao menyebut tindakan China dan beberapa negara dengan melarang impor produk laut adalah jawaban atas tindakan Jepang, demi melindungi keamanan pangan dan kesehatan masyarakat negara-negara itu.

"Hal tersebut sepenuhnya sah, masuk akal, dan perlu. Kami berharap Jepang mau bekerja sama dengan China untuk menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah pembuangan air yang terkontaminasi nuklir Fukushima melalui konsultasi dan negosiasi yang konstruktif," papar Mao.

Xi dan Kishida juga menyatakan komitmen memajukan hubungan saling menguntungkan berdasarkan kepentingan bersama demi hubungan yang konstruktif dan stabil.

Operator PLTN Fukushima yaitu Tokyo Electric Power Company (TEPCO) pada awal bulan ini memulai putaran ketiga pembuangan air limbah PLTN Fukushima ke laut dengan membuang 7.800 ton air pendingin reaktor yang hancur setelah gempa dan tsunami 2011.

Sejak akhir Agustus 2023, TEPCO secara bertahap membuang air limbah setara 540 kolam renang Olimpiade yang disimpan di kompleks PLTN Fukushima-Daiichi.

Baca juga: Xi Jinping tegaskan peran rakyat dalam hubungan China-AS

PLTN itu kehabisan ruang untuk membangun tangki air, dan perlu membersihkan area untuk tugas yang jauh lebih berbahaya, yaitu menghilangkan bahan bakar radioaktif dan puing-puing dari tiga reaktor yang rusak.

Menurut Jepang, air limbah nuklir itu tidak berbahaya dan sangat encer di laut, kemudian dibuang secara bertahap selama puluhan tahun.

Klaim tersebut didukung Badan Energi Atom Internasional (IAEA) setelah mensurvei dampak lingkungan, termasuk dengan mengambil sampel air dan ikan.

Namun China dan Rusia mengkritiknya sampai kemudian melarang semua impor makanan laut dari Jepang. TEPCO dan perusahaan-perusahaan Jepang lainnya kemudian dibanjiri telepon kritik dari China.

Baca juga: Presiden Xi Jinping: China akan terus berorientasi kepada pasar

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023