Hal itu disampaikan Wapres menyikapi jatuhnya dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik TNI AU saat melakukan latihan formasi di kawasan lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11).
"Harus selalu memeriksa. Kalau ada latihan harus sudah siap. Jangan sampai kemudian pesawatnya tidak baik atau cuacanya tidak baik,” ujar Wapres dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati, kecelakaan dua pesawat TNI AU diduga akibat cuaca buruk yang terjadi saat latihan dilakukan.
Mengingat peristiwa kecelakaan dalam latihan ini bukan pertama kali terjadi, Wapres pun menekankan, pemantauan kesiapan faktor penunjang sebelum latihan, sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh internal jajaran personil TNI AU, tetapi juga bekerja sama dengan otoritas terkait lainnya.
“Juga pemantauan cuaca. Seringkali (kecelakaan terjadi) karena cuaca tidak baik. Jadi kerja sama dengan BMKG dan pihak lain-lain (penting dilakukan),” kata Wapres.
Menurut Wapres, perawatan dan peremajaan sarana dan prasarana latihan harus terus dilakukan untuk memastikan kesiapan kualitas dari alat yang akan digunakan.
“Semua peralatan harus kembali dilakukan pemeriksaan, penilaian ulang, apakah masih layak untuk dipakai, termasuk pesawat,” tutur Wapres.
Dengan pemeriksaan rutin, menyeluruh, dan melibatkan pihak-pihak yang ahli di bidangnya, Wapres berharap, ke depan tidak terjadi lagi kecelakaan dalam latihan TNI.
Baca juga: Super Tucano di-"grounded" sampai dipastikan tidak ada malfungsi
Baca juga: TNI AU ungkap penerbang alami "blind" sebelum hilang kontak
Baca juga: TNI AU sebut 2 pesawat Super Tucano dalam kondisi siap terbang
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga, Erlangga Bregas Prakoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023