Jayapura (ANTARA) - Badan Nasional Pengelola Perbatasan dan Arsip Nasional Republik Indonesia meresmikan Galeri Arsip Perbatasan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Jayapura, Provinsi Papua, yang berbatasan dengan Papua Nugini, Jumat.

"Acara ini kita beri nama sebagai peluncuran Galeri Arsip Perbatasan. Esensi acara ini adalah BNPP beserta jajaran ANRI sepakat mengaktualisasikan secara konkret upaya untuk memelihara memori kolektif bangsa Indonesia dan dimulai dari ujung paling timur Indonesia dalam hal ini adalah PLBN Skouw," kata PLH Sekretaris BNPP Robert Simbolon saat diwawancara usai acara peluncuran tersebut di PLBN Skouw, Jayapura, Papua.

Pembangunan arsip ini, lanjut Robert, bertujuan untuk menyajikan secara lengkap ukiran-ukiran perjalanan sejarah Indonesia di Papua sekaligus meyakinkan semua kalangan dan pihak bahwa inilah Indonesia yang utuh, Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Alasan mengapa pembangunan arsip galeri ini dimulai dari Papua, Robert menyebut karena arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang ingin mempercepat pembangunan perbatasan-perbatasan di Papua.

"Apa hubungannya galeri perbatasan dengan percepatan pembangunan kita ingin menumbuhkan semangat bahwa Papua membutuhkan percepatan pembangunan, membutuhkan dorongan motivasi, dan semangat heroisme," jelasnya.

Robert berharap galeri ini bisa merepresentasikan semangat dari para pejuang-pejuang di tanah Papua, salah satunya Silas Papare.

"Kita lihat apa yang sudah tergelar di sini, semua sarat dengan nilai-nilai perjuangan. Seperti tadi saya sampaikan di sambutan saya, salah satu tokoh yang saya kutip Silas Papare, yaitu 'jangan sanjung aku teruskan perjuanganku' semangat ini yang ingin kita representasikan dengan kehadiran galeri arsip perbatasan," kata mantan Pj. Gubernur NTT itu.

Sementara itu Deputi Bidang Konservasi Arsip ANRI Kandar mengatakan bahwa galeri arsip ini menampilkan sejarah para tokoh di Papua dalam memperjuangkan NKRI.

Baca juga: BNPP dan ANRI buat inovasi dengan bangun galeri arsip di PLBN Skouw
Baca juga: Pemprov Papua dukungan pelaksanaan Festival Cross Border PLBN Skouw

"Tidak hanya perjuangan para tokoh yang ada di pusat, tapi para pejuang yang ada di daerah-daerah termasuk Papua. Sebetulnya tokoh papua itu masih sangat banyak yang berkontribusi mulai lahir sampai meninggalkan untuk memperjuangkan NKRI ini," lanjut Kandar.

PLH Sekretaris BNPP Robert Simbolon saat melihat foto di Galeri Arsip Perbatasan di PLBN Skouw, Jayapura, Papua.(ANTARA/HO-dokumentasi Erriyan Pradipta)

Dengan keberadaan galeri ini, Kandar ingin para generasi muda dapat mengetahui sejarah perjuangan Indonesia, apalagi Papua. Dalam galeri arsip tersebut, ada lima pahlawan nasional asal Papua yang dipamerkan yaitu Frans Kaisiepo, Marthen Indey, Johannes Abraham Dimara, Silas Papare, dan Machmud Singgirei Rumagesan.

"Mereka sebetulnya tokoh pejuang yang bisa mengembalikan Papua ke pangkuan NKRI. Makanya arahnya tadi seluruh PLBN, juga akan disiapkan tentang galeri ini tapi yang temanya sesuai tokoh daerah tersebut. Kalau di Papua ya tokoh-tokoh Papua," pungkas Kandar.

Kerja sama pembangunan Galeri Arsip Perbatasan ini telah lama digagas oleh Kepala ANRI yaitu Imam Gunarto dan didukung penuh oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang juga menjabat sebagai kepala BNPP.

Bahan kearsipan yang mengisi galeri arsip perbatasan di PLBN Skouw, antara lain dokumen arsip tentang sejarah kemerdekaan Indonesia, sejarah integrasi Papua ke Indonesia, para tokoh Papua, arsip tentang sosial budaya masyarakat Papua, dalam bentuk dokumentasi foto dan audio visual.

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023