Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan menyatakan neraca perdagangan Indonesia yang kembali mencatatkan surplus sebesar 3,48 miliar dolar AS pada Oktober 2023 menunjukkan ketangguhan daya tahan ekonomi negara.
“Meski mengalami penurunan, neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus di Oktober ini mencerminkan daya tahan Indonesia di tengah risiko global yang masih eskalatif,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Surplus neraca perdagangan pada Oktober membuat Indonesia berhasil mempertahankan surplus selama 42 bulan berturut-turut. Surplus perdagangan Oktober 2023 tercatat naik 0,07 miliar dolar AS dibandingkan capaian pada September 2023 (month to month/mtm), namun turun 2,12 miliar dolar AS dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun 2022 (year on year/yoy).
Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan selama periode Januari – Oktober 2023 mencapai 31,22 miliar dolar AS. Capaian tersebut diharapkan dapat menopang posisi neraca berjalan Indonesia, yang pada gilirannya memberikan kontribusi terhadap penguatan sektor eksternal dan terjaganya stabilitas ekonomi makro.
Baca juga: Analis perkirakan rupiah menguat berkat surplus neraca perdagangan RI
Ekspor Indonesia pada bulan Oktober 2023 tercatat 22,15 miliar dolar AS, turun 10,43 persen secara tahunan (yoy), terutama akibat high base effect tahun lalu serta menurunnya harga komoditas tahun ini.
Penurunan tersebut terjadi pada semua sektor, yaitu sektor industri pengolahan (5,03 persen yoy), pertambangan (28,57 persen yoy), dan pertanian (21,58 persen yoy).
Meski dari sisi nilai mengalami penurunan, namun volume ekspor mengalami kenaikan sebesar 7,16 persen yoy, mengindikasikan permintaan dari negara-negara mitra masih cukup kuat. Secara kumulatif, ekspor Indonesia selama periode Januari – Oktober 2023 mencapai 214,41 miliar dolar AS.
Pelemahan kinerja perdagangan tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga oleh negara-negara mitra dagang. Sebagai contoh, impor Amerika Serikat secara keseluruhan masih terkontraksi, meski perekonomian negara dalam tren menguat. Nilai ekspor Indonesia ke AS terkontraksi sebesar -0,51 persen (mtm).
Baca juga: BI: Surplus neraca perdagangan perkuat ketahanan eksternal
Perlambatan juga terjadi di kawasan ASEAN, tercermin pada ekspor ke Singapura dan Malaysia yang terkontraksi masing-masing sebesar 4,73 persen dan 2,28 persen (mtm).
Namun, ekspor ke Tiongkok masih mencatatkan pertumbuhan, sebesar 11,96 persen mtm, di tengah perlambatan ekonomi negara tersebut.
Impor Indonesia di bulan Oktober 2023 mencatatkan nilai sebesar 18,67 miliar dolar AS atau turun 2,42 persen yoy, imbas penurunan impor bahan baku/penolong. Secara kumulatif, impor Indonesia pada periode Januari – Oktober 2023 mencapai 183,19 miliar dolar AS.
Febrio mengatakan pemerintah akan terus memantau dan menyiapkan berbagai opsi bantalan kebijakan untuk meredam gejolak global serta menjaga stabilitas dan kinerja ekonomi.
“Pemerintah akan terus memantau dampak perlambatan global terhadap ekspor nasional, serta menyiapkan langkah antisipasi melalui dorongan terhadap keberlanjutan hilirisasi SDA, peningkatan daya saing produk ekspor nasional, serta diversifikasi mitra dagang utama,” ujar Febrio.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023