Chongqing, China (ANTARA/PRNewswire)- Artikel berita dari iChongqing - Chongqing - Dengan tema "Advancing a Closer China-ASEAN Community through Legal Cooperation" (Mempererat Komunitas Tiongkok-ASEAN lewat Kerja sama Legal), China-ASEAN Legal Cooperation Forum Kelima dibuka di Chongqing, Tiongkok Barat Daya, pada 1 November lalu.


Ajang tahun ini mengulas perkembangan praktik dan pentingnya kolaborasi legal antara Tiongkok-ASEAN, membina dialog komprehensif dan inisiatif untuk memperkuat kerangka legal regional, mempromosikan pembinaan SDM legal yang menguasai keahlian studi regional, serta memperkuat kemitraan layanan legal dalam naungan Belt and Road Initiative (BRI).


Agenda forum ini meliputi sesi pembukaan, rangkaian paparan, subforum tematik, serta sesi penutupan. Forum ini diikuti hampir 200 sosok terkemuka yang berasal dari instansi pemerintah, badan legislatif dan yudisial, lembaga akademik, sektor bisnis, dan komunitas praktisi hukum, termasuk pengacara, arbitrator, serta praktisi legal lainnya di Tiongkok dan ASEAN.


Dalam sesi pembukaan, "New International Land-Sea Corridor Legal Service Alliance" telah diresmikan. Konsorsium ini menyatukan sekitar 70 kantor hukum dan lembaga hukum, termasuk sejumlah perusahaan dan organisasi ternama seperti King & Wood Mallesons, Chongqing Arbitration Commission, serta China International Economic and Trade Arbitration Commission, Tiongkok Barat Daya.


Aliansi ini juga diperkuat sekitar 30 mitra ASEAN, termasuk Lao Chinese Chamber of Commerce dan Vietnam-China International Trade Arbitration Center. Mitra-mitra ini ingin memperjuangkan peningkatan mutu praktik legal, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial di wilayah ILSTC.


"Legal Service Alliance siap meningkatkan mutu layanan legal internasional. Langkah ini akan mendorong terciptanya iklim bisnis yang memprioritaskan pasar, integritas yudisial, dan penerimaan internasional," ujar Lu Kehua, anggota Komite Tetap Partai Komunis Tiongkok, Komite Chongqing, serta Sekretaris Komisi Politik dan Hukum, Pemerintah Kota Chongqing.


Ketsana Phommachan, Wakil Menteri Hukum Republik Demokratik Rakyat Laos menekankan sejumlah perkembangan yang tercapai lewat BRI. Menurutnya, komitmen besar terhadap supremasi hukum merupakan tulang punggung di balik kolaborasi yang saling menguntungkan dan sikap saling percaya antara berbagai negara.


Lebih lagi, dia memuji peran penting China-ASEAN Legal Research Center dalam membina dialog di bidang hukum, serta mengembangkan keahlian legal. Maka, dia menyambut baik kontribusi lembaga ini terhadap riset dan praktik legislatif, yudisial, serta penegakan hukum.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023