Kairo (ANTARA News) - Anggota kubu liberal di Dewan Syura mengatakan mereka berencana keluar dari Majelis Tinggi di Parlemen Mesir itu, demikian laporan TV resmi negeri tersebut, Sabtu.

Pengunduran diri itu, yang dilakukan sebelum protes besar anti-presiden pada Ahad (30/6) untuk mendorong pemilihan dini presiden, diumumkan selama taklimat yang diselenggarakan oleh aksi Tamarod "Pemberontak".

Petisi anti-Presiden Mohamed Moursi mengatakan kelompok tersebut telah mengumpulkan lebih dari 22 juta tandatangan sejauh ini untuk menggulingkan presiden Mesir itu.

"Turun, turun kekuasaan bimbingan tertinggi Ikhwanul Muslimin," demikian teriakan anggota Tamarod, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam. Mereka merujuk kepada Mohamed Badei, pemimpin kelompok tersebut.

Kelompok oposisi dan pegiat telah menuduh Moursi dan Ikhwanul Muslimin berusaha mendominasi semua lembaga di negeri itu tanpa memberi ruang bagi kekuatan politik lain untuk ikut dalam memerintah negara paling padat di dunia Arab tersebut.

Sementara itu, satu orang tewas di Iskandariya dalam bentrokan antara pendukung dan penentang Moursi, sehingga menambah jumlah korban tewas sejak Jumat (28/6) di kota pantai Mesir Utara tersebut jadi tiga, termasuk satu warganegara AS, dan jumlah korban jiwa di seluruh Mesir jadi delapan.

Lebih dari 600 orang cedera dalam kerusuhan yang meletus satu pekan lalu dan berkecamuk terus, demikian satu pernyataan yang disiarkan oleh Kementerian Kesehatan.

(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013