Djoko Santoso membentuk Gerakan Indonesia Asa...

Surabaya (ANTARA News) - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso menegaskan siap menjadi calon presiden pada bursa Pemilihan Presiden RI 2014-2019 karena merasa terpanggil membenahi bangsa.

"Sebelum menyatakan siap, saya mendapat masukan dari sejumlah pihak untuk maju. Selain itu, juga merasa ada panggilan sebagai mantan prajurit," katanya kepada wartawan di sela "Konsolidasi Keluarga Besar TNI-Polri Sebagai Garda Pengawal Pancasila", di Surabaya, Sabtu.

Tidak hanya itu saja, jenderal kelahiran Solo tersebut mengaku sudah menerima jawaban dalam Istikharah yang sudah dilakukannya, yakni tidak berhenti dan harus berjuang demi kemajuan Indonesia. Meski sudah pensiun, ia merasa terpanggil

Untuk memuluskan niatnya, Djoko Santoso membentuk Gerakan Indonesia Asa dengan visi rakyat sejahtera, negara aman. Ia menjelaskan, meski sudah memasuki masa pensiun, namun ingin tetap membantu bangsa ini menjadi lebih baik dan menyejahterakan masyarakat.

Ia menjelaskan, Gerakan Indonesia Asa dibentuk setelah menerima banyak masukan dari sejumlah pihak, serta melakukan perenungan, pemikiran dan terinspirasi para pemimpin bangsa ini terdahulu. Di antaranya mantan Presiden Soekarno dengan Tri Sakti serta mantan Presiden Soeharto dengan Tri Logi Pembangunannya.

"Ada kata `Asa`, yang artinya harapan. Bisa juga sebagai kepanjangan dari Adil, Sejahtera dan Aman. Di sini kami menekankan keadilan. Dulu, ketika masih di militer, sangat diwajibkan bersikap adil. Tidak hanya kepada anggota, bahkan kepada musuh juga harus adil dan tidak boleh melakukan tindakan sembarangan," katanya.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat tersebut merinci beberapa langkah yang akan dilakukan untuk kemajuan bangsa ini, yakni diperlukan konsolidasi nasional seperti re-orientasi di mana masyarakat berdiri sekarang, apakah sudah sesuai pada jalurnya atau tidak.

Kedua, kata dia, yakni dengan melakukan inventarisasi tentang apa yang sudah berhasil atau belum selama ini. Selanjutnya, merancang dan merencanakan bagaimana bangsa ini ke depannya.

"Sehingga, tidak perlu saling menyalahkan dan berselisih, bertengkar, apalagi konflik. Mari duduk bersama dan merancang bangsa ini ke depan seperti apa," katanya.

Ia juga mengajak bersama-sama untuk memberantas korupsi secara total dan menyeluruh. Di samping itu, lanjut dia, juga melakukan reformasi birokrasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Tidak hanya itu saja, Djoko Santoso juga menekankan pentingnya pembangunan ekonomi berkeadilan dan peningkatan kualitas pelaksanaan otonomi daerah.

"Pembenahan bangsa ini juga bisa dilakukan dengan memperhatikan sungguh-sungguh pembangunan pertahanan keamanan dan politik luar negeri, paling tidak dengan menutup udara dan laut. Serta, jangan melupakan pemberdayaan perempuan, anak-anak serta generasi muda," katanya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013