Bekasi Utara, Jawa Barat (ANTARA News) - Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Kursus Singkat Angkatan (KSA)-IX, Sabtu siang, melakukan bakti sosial menyumbangkan dua unit sumur bor kepada warga pesisir di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Bekasi Utara, Jabar.
Pemberian sumbangan diserahkan langsung Ketua IKAL-KSA IX, Mustafa Abubakar kepada Kepala Desa Hurip Jaya, Marjukih MN di Gedung SD 02 Desa Hurip Jaya.
Hadir pada kegiatan tersebut anggota IKAL-KSA IX lainnya seperti Laksda TNI (Purn) Mualimin Santoro mantan Panglima Armabar, mantan Deputi Wakil Kepala BKKBN Imam Hariadi, mantan Dubes RI untuk Pakistan, Laksda TNI (Purn) Ishak Latuconsina.
Mustafa yang mantan Menteri BUMN mengatakan, sumbangan berupa sumur bor ini diharapkan dapat mengatasi masalah air bersih di kawasan ini.
"Wilayah yang dihuni sekitar 330 kepala keluarga selama ini hanya mengandalkan air hujan untuk air minum," ujarnya.
Ia menjelaskan, bakti sosial ini merupakan bagian dari program sosial IKAL-KSA IX dalam membantu masyarakat miskin, termasuk ketika terjadi musibah banjir, dan bencana alam.
Menurut Mustafa, selain pendanaan program sosial IKAL-KSA IX pihaknya juga akan mengusulkan program bantuan sosial seperti ini juga dapat diikuti pihak lainnya tidak terkecuali Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta melalui program "corporate social and responsibilty" (CSR).
Selain menyumbangkan dua unit sumur, IKAL-KSA IX pada kesempatan itu juga memberikan sebanyak 285 paket sembako kepada warga miskin dan janda tidak mampu di Desa Hurip Jaya.
"Ini bagian dari perhatian kami kepada masyarakat, sekaligus sebagai tali asih dalam rangka memasuki bulan Ramadhan," tutur Mustafa.
Sementara itu, Kepala Desa Hurip Jaya Marjukih NM mengatakan, berterimakasih kepada IKAL-KSA IX yang sudah ikut mengurangi beban masyarakat.
Saat ini jumlah warga Hurip Jaya mencapai 300 Kepala Keluarga, sebanyak 50 persen di antaranya merupakan nelayan tambak, selebihnya buruh sawah.
"Bantuan sumur bor sedalam 150 meter sangat membantu warga untuk mendapatkan air bersih untuk mencuci, mandi dan memasak," ucap Marjukih.
Ia menuturkan, air sumur bor yang difasilitasi bak penampung kemudian dialirkan ke rumah-rumah warga.
Selama ini tambahnya, dalam mendapatkan air bersih terutama untuk kepeluan minum warganya harus dengan cara membeli dengan harga Rp5.000 per galon.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013