jumlah investor pasar modal di desa yang ada di sini tahun ini sebanyak 341 orang, dengan rata-rata transaksi mereka mencapai Rp2 miliar per bulan
Bandarlampung (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Lampung menyebutkan jumlah investor pasar modal di wilayah desa di daerah itu mencapai 341 orang.
"Selama ini masyarakat di desa memang banyak yang menjadi korban investasi bodong, sehingga kami berusaha masuk ke desa untuk memberi tahu tentang cara berinvestasi yang aman," ujar Kepala BEI Perwakilan Lampung Hendi Prayogi di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan dengan masuknya edukasi mengenai tatacara investasi yang aman maka banyak warga desa di Provinsi Lampung yang telah menjadi investor pasar modal.
"Untuk jumlah investor pasar modal di desa yang ada di sini tahun ini sebanyak 341 orang, dengan rata-rata transaksi mereka mencapai Rp2 miliar per bulan," katanya.
Dia menjelaskan saat ini di daerahnya ada 17 desa saham atau desa inklusi keuangan. Dari sebelumnya pada 2018 hanya satu desa saham yakni di Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan dengan transaksi mencapai Rp30 miliar per bulan.
"Saat ini kurang lebih sudah lima tahun, desa saham atau desa inklusi keuangan ini sudah bertambah menjadi 17 desa yang tersebar di Provinsi Lampung," ucapnya.
Baca juga: BEI: 68 persen investor saham di Lampung merupakan generasi milenial
Baca juga: BEI Lampung catat investor pasar modal bertambah 31.978 orang
Ia merinci beberapa lokasi desa inklusi keuangan itu ada di Kabupaten Pringsewu, Pesisir Barat, Lampung Selatan.
"Kabupaten Lampung Selatan ini menjadi daerah terbanyak yang memiliki desa inklusi keuangan ada enam desa sebab di sinilah proyek percontohan pengembangan pasar modal di desa," tambahnya.
Menurut dia, produk pasar modal yang banyak digemari oleh masyarakat desa adalah saham, dengan tujuan investasi untuk diwariskan kepada keluarga.
"Produk pasar modal yang digemari di desa dan kota sama. Saham masih menjadi favorit untuk investasi jangka panjang sekitar 10-20 tahun. Sebab banyak di antaranya melakukan investasi tersebut untuk diwariskan kepada anak cucunya," kata dia.
Ia berharap dengan makin banyaknya masyarakat desa yang menjadi investor pasar modal, berbagai modus penipuan investasi yang menyasar masyarakat desa bisa berkurang.
"Harapannya dengan makin banyak edukasi investasi pasar modal, dan semakin banyak masyarakat desa yang berinvestasi di pasar modal bisa mengurangi jumlah korban investasi bodong di desa," ucap dia lagi.
Diketahui sebaran investor pasar modal di 15 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung meliputi, untuk di Kabupaten Lampung Barat ada 9.046 orang, Lampung Selatan 29.104 orang, Lampung Tengah 33.379 orang, Lampung Timur 21.694 orang.
Lalu di Kabupaten Lampung Utara ada sebanyak 18.043 orang investor, Mesuji berjumlah 3.290 orang, Pesawaran 11.761 orang, Pesisir Barat 989 orang.
Kemudian Pringsewu 11.582 orang, Tanggamus 14.683 orang, Tulang Bawang 9.447 orang, Tulang Bawang Barat ada 5.193 orang, Way Kanan 8.454 orang, Kota Bandarlampung berjumlah 95.819 orang, dan Metro ada 10.444 orang.
Baca juga: BEI Lampung sebut UMKM punya potensi masuk pasar modal
Baca juga: BEI Lampung sebut investor saham usia muda tumbuh pada 2022
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023