Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar menguat terhadap yen di Asia pada Jumat, karena pejabat Federal Reserve AS bergerak meredakan kekhawatiran bahwa bank sentral akan mengakhiri program stimulus besar-besarannya akhir tahun ini.

Greenback diambil 98,95 yen dalam perdagangan sore di Tokyo, terhadap 98,43 yen di New York pada akhir Kamis dan tingkat 97 yen yang terlihat di Asia pada Kamis.

"Ini risiko atas penjualan yen," Kengo Suzuki, penyiasat valas di Mizuho Securities, mengatakan kepada Dow Jones Newswires.

Euro juga naik menjadi 129,28 yen dari 128,40 yen, sementara itu dibeli 1,3063 dolar dari 1,3035 dolar.

Investor mendapat dukungan setelah William Dudley, Kepala Fed New York, mengatakan bank tidak akan buru-buru mengakhiri program pembelian obligasi, yang membantu mempertahankan suku bunga rendah.

"Kenaikan suku bunga jangka pendek sangat mungkin jauh sekali," katanya.

Dia menambahkan bahwa kebijakan Fed bersandar "pada kemajuan yang kami buat terhadap tujuan kami" mendorong pengangguran turun menjadi 6,5 persen dan mendapatkan ekonomi terbesar dunia itu kembali ke kekuatan.

Euro mendapat dukungan setelah survei Uni Eropa pada Kamis menunjukkan bahwa bisnis dan konsumen dalam blok 17-negara berbalik tajam lebih optimis pada Juni tentang prospek ekonomi mereka.

Namun, itu diperlemah oleh data revisi yang menunjukkan bahwa anggota zona euro yang mendapat dana talangan, Irlandia, telah jatuh kembali ke dalam resesi untuk pertama kalinya sejak 2009.

Aliran valas juga didorong oleh perusahaan-perusahaan yang mengunci posisi akhir bulan mereka, termasuk pengimpor yang membeli dolar untuk membayar barang dari luar negeri, kata para dealer.

Pada Jumat pagi, Jepang mengatakan produksi industrinya naik lebih baik dari yang diperkirakan 2,0 persen pada Mei, menunjukkan sebuah peningkatan di ekonomi terbesar ketiga dunia itu.

Tetapi harga konsumen datar karena Jepang terus bergulat dengan membatasi pertumbuhan deflasi, meningkatkan kemungkinan bahwa bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), akan lebih mendorong program pelonggaran moneter besar-besaran, yang cenderung melemahkan yen.

Tokyo pada Jumat menegaskan pemilu majelis tinggi akan berlangsung pada 21 Juli sebagai petunjuk jajak pendapat partai Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mencetak kemenangan besar, membuka jalan baginya untuk mendorong reformasi ekonominya.

Dolar bervariasi terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS merosot menjadi 1,2648 dolar Singapura dari 1,2687 dolar Singapura pada Kamis, menjadi 59,81 rupee India dari 60,45 rupee, menjadi 43,25 peso Filipina dari 43,31 peso dan menjadi 9.941 rupiah Indonesia dari 9.995 rupiah.

Greenback tetap stabil pada 30,01 dolar Taiwan, sementara merayap menjadi 31,17 baht Thailand dari 31,11 baht.

Dolar Australia turun menjadi 92,49 sen AS dari 93,12 sen, sementara yuan China berpindah tangan pada 16,07 yen terhadap 15,90 yen, demikian AFP.
(A026/A011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013