Beras itu terjual ke puluhan penggilingan dan distributor.Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) menyebutkan sebanyak 5.000-an ton beras komersial sudah terjual ke penggilingan dan distributor sampai Rabu (15/11) ini.
"Itu terjual ke puluhan penggilingan dan distributor," kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu, di Medan, Rabu.
Arif melanjutkan, beras tersebut disalurkan dalam karung-karung yang masing-masing memiliki berat 50 kilogram.
Menurut dia, pada tahap awal ini, Bulog Sumut menetapkan pembelian maksimal 250 ton beras komersial untuk setiap penggilingan atau distributor.
"Itu kami lakukan agar semua kebagian," kata Arif.
Namun, dia menambahkan, pembatasan itu tidak mutlak karena akan mengikuti jumlah permintaan dan stok beras yang ada.
Jika peminat beras Bulog itu kurang, maka Bulog Sumut akan membuka kuota pembelian bebas.
"Dan misalnya pembeli banyak, kami akan membatasinya karena itu terkait dengan stok," kata Arif.
Bulog Sumut menjual beras komersial tersebut seharga Rp12.000 per kilogram ke penggilingan sesuai dengan instruksi pemerintah.
Sementara harga penjualan dari penggilingan kepada masyarakat, Perum Bulog mengimbau agar ditetapkan sekitar Rp13 ribu per kilogram atau maksimal sesuai harga eceran tertinggi (HET) beras premium Rp14.400 per kilogram.
Pemerintah melalui Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi meminta Perum Bulog untuk mengucurkan 200 ribu ton beras komersial ke penggilingan-penggilingan padi dalam negeri.
Kebijakan itu melengkapi upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah, seperti distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan beras, untuk menekan harga beras yang masih tinggi.
Arief, yang juga sempat menjabat Pelaksana Tugas Menteri Pertanian, menilai distribusi penyaluran beras komersial Bulog merupakan langkah yang menguntungkan bagi berbagai pihak mulai dari pemerintah, pelaku usaha penggilingan padi hingga masyarakat.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023