Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 28 jenazah korban gempa dan tsunami yang tidak diambil keluarganya di Pangandaran, Jawa Barat, dimakamkan secara masal di TPU Pamugaran, Rabu, seusai shalat Dzuhur. "Saat ini jenazah parta korban masih tersimpan di kontainer salah seorang pengusaha pengolahan ikan," kata Humas Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) di Pangandaran, Wardi ketika, ditemui ANTARA, Rabu pagi. Hingga Rabu, penemuan jenazah terus berlangsung, baik di laut maupun di balik reruntuhan rumah yang hancur di enam kecamatan, yaitu Legok Jawa, Sijulang, Parigi, Sido Mulih, Pangandaran dan Kali Pucang. Data terakhir Satkorlak Rabu pagi mencatat korban meninggal dunia di Pangandaran berjumlah 241 orang, luka-luka sebanyak 540 orang, sementara 84 orang masih dinyatakan hilang. Sementara data terakhir untuk korban di Pantai Cipatujah dan Cikalong, Tasikmalaya, tercatat sebanyak 56 orang meninggal dunia, dan satu orang tewas di Pantai Santolo, Garut. Pencarian terhadap korban masih dilakukan oleh anggota TNI, Polri, kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM), satgas partai maupun relawan yang terus berdatangan. Mengenai kerugian, Wardi menyatakan bahwa jumlah nominalnya belum dapat ditaksir. Hingga kini jumlah rumah yang rusak baru terdata Satkorlak sebanyak 780 unit, meskipun kerugiannya ditaksir jauh lebih dari jumlah tersebut. Bantuan makanan dan obat-obatan pun terus berdatangan, yang salah satu di antaranya dari Ibu Ani Yudhoyono yang menyumbangkan bahan makanan termasuk mi instan. Aktivitas warga di Pangandaran berangsur pulih dan warga yang selamat sudah mulai berani kembali kerumah masing-masing untuk membereskan perabotan dan puing-puing rumah mereka. Gempa yang melanda pantai selatan Pulau Jawa pada Senin (17/7) tersebut membuat air laut surut hingga satu meter selama sekitar tujuh menit, lalu 20 menit sejak gempa tersebut terjadilah tsunami setinggi tiga hingga empat meter dan sampai ke darat bahkan ada yang mencapai enam meter. Berdasarkan data United States Survey Geological (USGS) gempa terjadi Senin pukul 15.19 WIB itu berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) dan lokasi episentrum gempa sendiri berada sekitar 260 km arah selatan Kota Bandung di 9,295 LS dan 107,347 BT dengan kedalamannya 48 kilometer. Sementara itu data Kantor Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyatakan gempa berpusat pada 9,41 Lintang Selatan dan 107,19 Bujur Timur, tepatnya di pantai selatan Jawa, Samudera Hindia berjarak 620 kilometer dari Bandung ke arah Selatan dan berkedalaman 33 kilometer dari permukaan laut dengan kekuatan gempa mencapai 6,8 skala Richter. (*)
Copyright © ANTARA 2006