Jakarta (ANTARA New) - Menteri BUMN Dahlan Iskan memboyong delapan perusahaan milik negara (BUMN) untuk ekspansi bisnis ke Vietnam.
"Terdapat delapan BUMN menyatakan siap mengembangkan sayap ke Vietnam. Tentu keinginan itu harus didukung penuh," kata Dahlan usai menerima kunjungan Presiden Vietnam Truong Tan Sang di Jakarta, Jumat.
Menurut Dahlan, Presiden Vietnam datang bersama sejumlah rombongan pengusaha untuk menawarkan peluang BUMN Indonesia berinvestasi di negara itu.
Kedelapan BUMN itu adalah PT Pertamina, PT Bukit Asam Tbk, PT Pupuk Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Dirgantara Indonesia, PT Semen Indonesia Tbk, PT Kimia Farma Tbk, Perum Bulog, dan PT Pertamina.
Dahlan dan Truong Tan Sang menyaksikan langsung penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan Indonesia dengan Vietnam.
Dahlan menjelaskan, BUMN Indonesia harus cepat mengambil langkah sehingga meningkatkan pendapatan perusahaan. "Setelah MoU, dilanjutkan kunjungan ke Vietnam untuk meninjau pasar, petas bisnis yang dilanjutkan due diligence. Kalau menguntungkan ya go, tegas Dahlan.
Vietnam dengan jumlah penduduk 70 juta jiwa, memiliki potensi besar mengembangkan bisnis perusahaan.
Ia merinci, PT Bukit Asam bisa saling mensuplai hasil tambang. Kimia Farma bekerjasama dengan perusahaan sejenis di Vietnam, sedangkan Bulog bisa turut berperan program ketahanan pangan. Telkom dapat bersinergi dengan Telkom Vietnam.
Dahlan menambahkan, sudah ada penawaran produk Dirgantara Indonesia kepada Vietnam. "Pak Wakil Menteri Pertahanan Vietnam, sudah membawa pesawat Dirgantara Indonesia CN-295 ke negaranya," katanya.
Sebelumnya, Semen Indonesia pada awal 2013 telah masuk ke Vietnam dengan menguasai sekitar 70 persen saham Thang Long Cement Vietnam, setelah berinvestasi sekitar Rp1,5 triliun.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013