... akan dilakukan pengeboman air ke Dumai dan Pelalawan yang menurut informasi masih terdapat titik api... "
Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 144 bom air yang dijatuhkan pada Kamis (27/6) efektif memadamkan puluhan titik kebakaran lahan di Riau.

"Kemarin itu ada sebanyak empat helikopter yang melakukan pengeboman air di beberapa lokasi. Seperti Dumai, Bengkalis dan Indragiri Hilir," kata Humas BNPB, Agus Wibowo, di Posko Satgas Penanggulangan Bencana Asap Provinsi Riau di Pekanbaru, Jumat.

Data BNPB menyebutkan, pada Kamis (27/6) terdapat sebanyak 55 titik api yang tersebar di sejumlah wilayah di Riau sehingga dilakukan upaya pemadaman degan bom air sejak pagi.

Hingga sore hari, menurut BNPB, jumlah titik kebakaran mulai berkurang menjadi hanya tinggal 19 titik berda di Dumai dan Pelalawan.

Untuk hari ini, demikian Agus, upaya pemadaman kebakaran lahan dengan `water booming` masih terus dilakukan dengan menggunakan helikopter yang ada.

"Kemungkinan, untuk hari ini akan dilakukan pengeboman air ke Dumai dan Pelalawan yang menurut informasi masih terdapat titik api," katanya.

Sampai saat ini, menurut data Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Asap Riau, delapan helikopter masih bersiaga di Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Dari delapan helikopter tersebut, satu diantaranya merupakan helikopter jenis EC-120B Colibri milik SAR TNI Angkatan Udara Skadron Udara 7.

Kemudian tiga lainnya adalah helikopter jenis Messerschmidt Bolkow-Blohm NBO-205 milik SAR BNPB, serta satu helikopter lagi yakni jenis Bel 205 multifungsi milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)

RAPP juga memperbantukan satu helikopter jenis EC-130B Colbri multifungsi yang juga beraktifikas melakukan upaya bom air dan patroli.

Dua helikopter sisanya, dikabarnya adalah helikopter jenis AS-350 juga multifugsi milik PT Sinar Mas Grup.

Selain delapan helikopter, juga menggunakan satu pesawat C-130 Hercules dari Skuadron Udara 31.
Hujan buatan itu juga menggunakan pesawat Cassa 212/200 milik BPPT.


(KR-FZR)

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013