memberikan informasi atas dugaan pelanggaran yang terjadiJakarta (ANTARA) -
"Kami berharap mahasiswa tidak ikut menyebarkan ujaran kebencian, hoaks, apalagi berita yang kira-kira memicu hal-hal yang tidak kita inginkan pada proses pemilu," ujar Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu DKI Jakarta Burhanuddin kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya terus melakukan sosialisasi pengawasan Pemilu 2024 ke berbagai kampus di Ibu Kota, termasuk Universitas Nasional (Unas).
"Kami juga ingin mereka (mahasiswa) memberikan informasi atas dugaan pelanggaran yang terjadi," kata Burhanuddin.
Baca juga: DKI bersama Bawaslu dan KPU komitmen jaga Jakarta tetap bersih
Kemudian, Bawaslu juga menyambangi kampus-kampus secara langsung dengan memberikan pemahaman terkait pengawasan Pemilu 2024.
Sebelum Unas, kegiatan sosialisasi juga telah dilakukan di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Universitas Persada Indonesia Y.A.I dan Universitas Islam Jakarta.
Selama kunjungan ke kampus-kampus, lanjut Burhanuddin, Bawaslu DKI juga mengajak mahasiswa untuk terlibat langsung mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna mencegah kecurangan.
Baca juga: Bawaslu DKI ingatkan larangan pasang spanduk caleg di luar kampanye
"Program ini kami lakukan karena kami memiliki keyakinan mahasiswa sebagai kaum intelektual bisa independen dan tidak terafiliasi dengan partai politik," kata Burhanuddin.
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023