Jakarta (ANTARA) -

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas politik dan ekonomi secara bersamaan dalam sebuah pemerintahan.

"Setiap pemerintahan demokrasinya akan hilang kalau dua krisis terjadi bersamaan," kata Jusuf Kalla saat menyampaikan sambutan di peluncuran Habibie Democracy Forum (HDF) di Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu.

JK menjelaskan bagaimana krisis politik dan ekonomi dapat menggoyangkan pemerintahan Presiden pertama RI Soekarno dan Presiden kedua RI Soeharto. Oleh karena itu, menurut JK, dua aspek tersebut saling terkait dalam mencapai kesejahteraan yang menjadi tujuan dari demokrasi.

"Tujuan kita tetap adil dan makmur, di mana pun, di dunia mana pun, tujuannya adalah kemakmuran dan kesejahteraan. Cara mencapai itu adalah dengan demokrasi pemerintahan," katanya.

Baca juga: JK kenang jasa mantan presiden Finlandia Ahtisaari damaikan Aceh

Terkait Pemilu Serentak 2024, JK menyampaikan pesta demokrasi lima tahunan itu harus kembali pada prinsip demokrasi agar terjadi pemilu yang bebas dan rahasia.

"Kembalikan kepada demokrasi. Dalam artian, kedaulatan rakyat; dalam artian, check and balance; dalam pengertian, pilar Trias Politika dijaga; dalam pengertian bahwa pemimpin ini harus menjaga betul-betul kepada keterwakilan masyarakat," jelasnya.

Selain berada di jalur demokrasi, JK pun kembali mengingatkan akan pentingnya menjaga perekonomian menjelang Pemilu Serentak 2024.

"Pemerintah menjaga kemakmuran masyarakat (melalui) ekonomi yang baik, karena walaupun demokrasi hebat tetapi ekonomi jelek, maka orang akan tidak puas," ujar Jusuf Kalla.

Baca juga: JK: Pemilu damai bisa terwujud asal sistem berjalan baik

Pewarta: Rina Nur Anggraini
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023