Impor migas senilai 3,21 miliar dolar AS, turun 3,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, impor nonmigas senilai 15,47 miliar dolar AS, naik 10,37 persen

Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Oktober 2023 mencapai 18,67 miliar dolar AS atau naik 7,68 persen dibandingkan nilai impor pada September 2023 sebesar 17,34 miliar dolar AS.

"Impor migas senilai 3,21 miliar dolar AS, turun 3,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, impor nonmigas senilai 15,47 miliar dolar AS, naik 10,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis Berita Statistik di Jakarta, Rabu.

Peningkatan impor nonmigas secara bulanan terbesar berasal dari golongan mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya yang naik 21,06 persen. Sementara itu, penurunan impor migas disebabkan karena turunnya impor minyak mentah sebesar 19,64 persen.

Jika dibandingkan dengan capaian Oktober 2022, nilai impor Oktober 2023 turun 2,42 persen. Secara tahunan, impor migas turun 4,68 persen sementara impor nonmigas turun 1,94 persen.

"Ini melanjutkan tren penurunan yang terjadi pada bulan sebelumnya," katanya.

Secara kumulatif, sepanjang Januari-Oktober 2023, nilai impor mencapai 183,19 miliar dolar AS, turun 7,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Impor nonmigas mencapai 154,22 miliar dolar AS, turun 6,08 persen. Sedangkan impor migas mencapai 28,97 miliar dolar AS atau turun 15,81 persen.

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Oktober 2023 adalah Tiongkok 51,03 miliar dolar AS (33,09 persen), Jepang 13,92 miliar dolar AS (9,02 persen), dan Thailand 8,55 miliar dolar AS (5,55 persen).

Impor nonmigas dari ASEAN 25,78 miliar dolar AS (16,72 persen) dan Uni Eropa 11,80 miliar dolar AS (7,65 persen).

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari-Oktober 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal senilai 2.749,3 juta dolar AS (9,32 persen) dan barang konsumsi 1.138,6 juta dolar AS (6,96 persen). Sementara impor bahan baku/penolong turun 19.317,3 juta dolar AS (12,65 persen).

Baca juga: Kemenkeu: Surplus neraca dagang bukti sektor eksternal RI tangguh
Baca juga: RI kedatangan 27 ribu ton beras perkuat cadangan pangan
Baca juga: Program subtitusi bahan baku impor sentuh 38 industri farmasi RI

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023