Halep, petenis peringkat 32 dunia, sebelumnya merupakan lawan yang mungkin paling berat di babak kedua bagi petenis unggulan, dengan peringkatnya yang tinggi dan langkah kemenangannya yang mengesankan, tapi Li bisa bertahan dari bahaya pada set kedua sebelum akhirnya merebut kemenangan 6-2, 1-6, 6-0.
Halep memasuki pertandingan itu dengan langkah tidak terkalahkan dalam 11 pertandingan secara beruntun, memenangi Nuremburg di lapangan tanah liat dan s`Hertogenbosch di lapangan rumput, pada pekan berikutnya untuk merebut gelar-gelar pertamanya.
Halep sudah mengalajkan Li di babak pertama AS Terbuka dalam set langsung pada 2011 saat petenis asal China itu menjadi juara bertahan Prancis Terbuka.
Pengalaman Li akhirnya berbicara pada 2.000 penonton di Lapangan 3 dan pemain berusia 31 tahun itu pada babak berikutnya akan menghadapi unggulan ke-32 asal Ceko Klara Zakopalova atau petenis Jerman Annika Beck.
"Saya merasa bermain sangat bagus pada set pertama," kata Li sebelum "saya agak sedikit kehilangan kepercayaan diri."
"Ini tenis putri: selalu gila di lapangan."
Secara teoritis, potensi untuk meraih gelar lebih terbuka sekarang bagi Lo karena tiga dari lima unggulan di atas dia -- Victoria Azarenka, Maria Sharapova, dan Sara Errani -- semuanya sudah keluar.
"Saya tidak dapat percaya begitu banyak unggulan-unggulan atas yang tersingkir dari turnamen," kata Li.
"Saya harus berupaya untuk bertahan selama yang saya bisa, saya tidak ingin tersingkir berikutnya."
Prestasi terbaik Li di Wimbledon adalah mencapai perempat final pada 2006 dan 2010, meskipun dia tumbang pada babak kedua pada dua turnamen terakhir di All England Club itu, demikian AFP.
(I015/D011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013