Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak menguat sebesar 20 poin menjadi 9.920 per dolar AS dari posisi sebelumnya 9.945 per dolar AS.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, krisis likuiditas perbankan di China yang mulai mereda menjadi salah satu sentimen positif bagi mata uang di kawasan Aisa.
"Pergerakan nilai tukar rupiah menguat pada Kamis ini setelah terimbas kenaikan beberapa mata uang dunia seperti yuan China, won Korea terhadap dolar AS," kata dia.
Ia menambahkan bank sentral Inggris yang menyatakan bahwa pembuat kebijakan tidak harus mengurangi stimulus keuangannya dinilai positif bagi negara berkembang, sehingga mendorong dana asing dapat kembali masuk dan mengangkat mata uangnya.
Sementara Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan data produk domestik bruto (PDB) AS yang tidak sesuai estimasi menghilangkan momentum reli dolar AS.
"Laporan pertumbuhan PDB AS dikabarkan direvisi turun sehingga memberikan tekanan terhadap mata uangnya," kata dia.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 9.937 dibanding sebelumnya (26/6) di posisi 9.939 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013