Sydney (ANTARA News) - Kevin Rudd memenangkan kembali kedudukan sebagai Ketua Partai Buruh Australia dalam pemungutan suara hari Rabu, mengalahkan Perdana Menteri Julia Gillard yang mendepaknya tiga tahun lalu.
Peristiwa penting dalam persaingan politik mereka antara lain, pada 23 Juni 2012, Gillard waktu itu sebagai deputi perdana menteri menantang Rudd untuk pemilihan ketua partai ketika popularitas Rudd terjerembab akibat serangkaian langkah kebijakan yang salah antara lain mengenai skema perdagangan emisi yang bertentangan dengan kenaikan pajak industri tambang.
Pada tanggal 24 Juni 2010 Gillard menang telak melawan Rudd dan dengan segera menyerukan pemilihan umum nasional.
Pada 21 Agusus, Partai Buruh gagal mendapat suara terbanyak, sehingga untuk pertamakalinya dalam 70 tahun, pemilihan umum di Australia mengalami kebuntuan.
Pada 7 September, kelompok kecil anggota parlemen memberikan dukungan bagi Gillard setelah perundingan yang alot dan memastikan partai Buruh bisa kembali mendapat kekuasaan dalam koalisi yang rapuh. Gillard menunjuk Rudd sebagai menteri luar negeri.
Persaingan belanjut pada 8 Maret 2011, popularitas Gillard menurun sangat rendah terkait masalah retribusi polusi, meskipun sudah berjanji tidak akan ada pajak seperti itu dalam pemerintahannya.
Tanggal 31 Agustus Pengadilan Tinggi menjatuhkan kesepakatan Gillard dengan Malaysia mengenai pengungsi untuk memecahkan masalah manusia perahu, yang memaksa Partai Buruh melepaskan para pengungsi.
Pada 8 November, Partai Buruh meluluskan skema pengurangan emisi yang masih kontroversi.
Rudd mengundurkan diri dari jabatan sebagai menteri luar negeri pada 22 Februari 2012 ketika berada di Washington dan mengatakan ia pulang ke rumah untuk mempertimbangkan masa depannya.
Gillard langsung menyerukan pemungutan suara untuk memilih ketua partai dan kedua kontestan harus menerima hasil akhirnya.
Pemungutan suara pada 27 Februari dimenangkan oleh Gillard dan dilanjutkan dengan pemilu 2013 dimana Rudd berjanji untuk mendukungnya.
Pada 30 Januari 2013 di tengah pembicaraan pembaharuan kepemimpinan Gillard, ia malah mengumumkan pemilihan nasional akan diselenggarakan pada 14 Januari.
Pada tanggal 15 Februari, Rudd menampik spekulasi yang mencuat bahwa ia akan menantang kembali Gillard, dengan mengatakan kepada semua orang bahwa ia akan "mendinginkan diri untuk waktu yang lama".
Dalam jajak pendapat pada 12 April terlihat Gillard akan hancur dalam pemilu nasional, tetapi Partai Buruh akan menang dengan mudah bila Rudd menjadi ketua.
Simon Crean, seorang anggota kabinet pada 21 Maret meminta Gillard menyelenggarakan pemungutan suara untuk memilih ketua partai dan mendesak Rudd untuk maju. Gillard langsung mengadakan pemungutan suara dan Rudd menolak tantangan sehingga PM perempuan pertama Australia itu menang tanpa lawan. Rudd berjanji tidak menantangnya lagi.
Namun pada 26 Juni, setelah beberapa minggu spekulasi, Gillard mengumumkan pemungutan suara untuk ketua partai dan Rudd maupun Gillard sebagai kandidat sama-sama berjanji akan keluar dari politik jika kalah.
Hasilnya, Rudd menang dengan mendapat 57 suara melawan Gillard dengan 45 suara, demikian AFP.
(M007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013