Sukabumi (ANTARA News) - Kenaikan harga bahan bakar minyak subsidi yang dilakukan oleh pemerintah beberapa waktu lalu ternyata tidak mempengaruhi sejumlah harga sayuran di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Informasi dari pedagang dan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi harga sayuran masih tetap normal dan belum ada kenaikan sama sekali walaupun sudah ada peningkatan jumlah konsumen mendekati Bulan Suci Ramadhan.
"Harga sayuran khususnya komiditas bumbu dapur seperti cabai, tomat, bawang dan lain-lain harganya tidak ada kenaikan," kata pemilik grosir sayuran di Pasar Pelita Kota Sukabumi Arifin, Rabu.
Menurut Arifin sejak penaikan harga BBM subsidi, pasokan dan harga sayuran tetap tidak berubah karena harganya sudah naik sebelum harga BBM naik, sehingga saat ini kondisi harga masih tetap normal. Selain itu, diharapkan mendekati Ramadan ini pemerintah bisa menekan harga agar tidak naik.
Lebih lanjut ia mengatakan untuk saat ini konsumen pun meningkat hingga 30 persen, mayoritas warga yang membeli sayuran yang bisa tahan lama seperti kentang, wortel, bawang dan cabai.
Meningkatnya jumlah pembeli tersebut karena banyak warga yang khawatir jika semakin dekat dengan Ramadhan harga sayuran khususnya bumbu dapur meningkat.
Ia mengatakan pasokan sayuran untuk kebutuhan mayoritas di dapat dari Bandung dan dari beberapa daerah penghasil sayuran di Kabupaten Sukabumi seperti Goalpara.
"Kami juga berharap agar pasokan lancar dan harga bisa tetap normal, walaupun nantinya ada kenaikan diharapkan tidak terlalu signifikan karena bisa mempengaruhi penjualan," tambahnya.
Sementara itu Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Diskoperindag Kota Sukabumi Hamid Subagyo mengatakan dari hasil pemantauan pihaknya langsung di pasar tradisional yang ada di Kota Sukabumi harga sayuran terpantau normal bahkan ada beberapa komoditas yang harganya malah turun.
Menurut dia hampir 99 persen harga sayuran stabil, bahkan untuk cabai rawit merah harganya turun dari Rp32 ribu per kg menjadi Rp30 ribu per kg.
"Stabilnya harga sayuran ini karena pasokan yang cukup melimpah tetapi pemintaan tetap" kata Hamid.
(KR-ADR/F006)
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013