Madrid (ANTARA News) - Spanyol membantah tuduhan bahwa polisinya menembak sebuah jet ski di perairan Gibraltar dan mengkritik Inggris karena membesar-besarkan rumor mengenai insiden itu.
Insiden yang terjadi hari Minggu di wilayah yang disebut The Rock yang disengketakan itu meluas menjadi krisis diplomatik.
Menteri Inggris untuk urusan Eropa David Lidington mengatakan bahwa selama patroli ilegal ke dalam perairan Gibraltar yang dikuasai Inggris, seorang polisi Spanyol menembakkan senapan.
Lidington mengaku telah bertemu dengan timpalannya dari Spanyol Inigo Mendez de Vigo pada pertemuan Uni Eropa Selasa kemarin di Luxembourg untuk menyampaikan protes keras terhadap insiden itu.
"Saya tegaskan bahwa penembakkan senjata di atau dekat Gibraltar adalah sama sekali tak bisa diterima," kata dia.
Seorang juru bicara pada kedutaan besar Inggris di Spanyol mengatakan bahwa diplomatnya, Daniel Pruce, telah menggelar pertemuan dengan kementerian luar negeri Spanyol untuk mendapatkan penjelasan menyeluruh mengenai insiden itu.
Namun juru bicara kementerian luar negeri Spanyol mengatakan direktur politik kemenlu negeri itu telah menjelaskan kepada utusan Inggris bahwa tidak ada penembakan.
"Posisi kami adalah bahwa kami tegas-tegas membantah ada insiden apapun di perairan Spanyol yang menghadap Gibraltar," kata juru bicara itu kepada AFP.
"Kami juga menyampaikan kekecewaan kami bahwa Kerajaan Inggris malah menyebarkan rumor yang tak terverifikasi dan tak terbuktikan."
Juru bicara departemen luar negeri Spanyol mengatakan bahwa insiden yang melibatkan sebuah jet ski itu memang terjadi, namun tidak ada penembakan.
Di Gibraltar, seorang pria yang dilaporkan menjadi pusat insiden itu, yaitu pria berusia 32 tahun bernama David Villa, mengaku kepada laman web Olive Press bahwa dia tengah menguji jet ski barunya bersama keluarga dan teman-temannya hari Minggu itu.
Dia mengatakan bahwa polisi Spanyol Guardia Civil menangkap dia sekembali dari pantai.
"Ada tiga polisi di kapal itu dan saya sungguh melihat seorang dari mereka menenteng senjata di tangannya," kata dia.
"Saya hanya ingin mendaratkan teman saya di lepas pantai West Beach ketika saya mendengar suara tembakan. Saya sungguh tak menganggap serius suara itu atau yakin itu suara tembakan senjata, tapi sungguh itu terjadi," sambung dia seperti dikutip AFP.
"Saya melompat dan menghindar sebelum menyadari bahwa perahu (patroli) itu mengejar saya dan segera menembak lagi tiga kali ke arah saya."
November tahun lalu, Spanyol dan Inggris saling mengusir duta besar mereka menyusul insiden di seputar wilayah strategis yang disengketakan kedua negara tersebut.
Inggris menduduki Gibraltar sejak 1713, namun Spanyol menuntut dikembalikan seraya menolak mengakui kedaulatan Inggris di perairan daerah yang dinamai pula dengan The Rock tersebut.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013