Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr. M. Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp.PD., Subsp. EMD, FINASIM menganjurkan masyarakat agar secara berkala memeriksa kadar gula darah untuk mengenali dan menghindari pradiabetes.
“Orang-orang yang kadar gula darahnya belum mencapai nilai ambang diabetes, tapi, sudah di atas ambang normal, maka mereka disebut mengalami pradiabetes,” ujar Ikhsan dalam sebuah wawancara daring yang diikuti dari Jakarta, Senin (13/11).
Seseorang yang tidak mendapatkan asupan kalori selama delapan jam normalnya memiliki kadar gula darah di bawah 100. Jika kadar gula darahnya sama dengan atau di atas 126, berarti mereka mengidap diabetes.
Baca juga: Gula darah tinggi saat pradiabetes berisiko timbulkan penyakit jantung
Jadi, orang yang memiliki kadar gula darah sama dengan atau lebih dari seratus, tapi, di bawah 126, dikatakan mengalami pradiabetes.
Dia pun menyarankan orang-orang yang berisiko mengalami diabetes, seperti anak dengan orang tua diabetesi atau orang dengan berat badan berlebih, untuk melakukan skrining dan memeriksa kadar gula darah mereka secara berkala setiap enam bulan hingga setahun sekali.
“Selain itu, mereka juga harus menjalankan pola makan yang baik dan melakukan aktivitas olahraga yang cukup agar bisa mempertahankan berat badan yang ideal,” ucap Ikhsan.
Mengutip International Diabetes Federation (IDF), Ikhsan menyatakan bahwa peringkat Indonesia dengan jumlah diabetesi atau penderita diabetes terbanyak di dunia meningkat dari peringkat ke-7 pada 2019 menjadi peringkat ke-5 pada 2021.
“Hal ini mungkin karena kita sekarang melakukan skrining dengan lebih baik, sehingga banyak orang yang terdiagnosis diabetes lebih awal. Walaupun begitu, ini menunjukkan bahwa diabetes adalah masalah yang nyata,” ujar dia.
Oleh karena itu, peringatan Hari Diabetes Sedunia 2023 – yang jatuh pada 14 November setiap tahun -- mengusung tema “Know Your Risk, Know Your Response” untuk mengingatkan publik terhadap pentingnya skrining, terutama bagi orang-orang yang mengalami pradiabetes maupun memiliki faktor keturunan diabetes.
Baca juga: Intervensi prediabetes agar tidak jadi diabetes dengan aktif bergerak
Baca juga: Kemenkes: Deteksi dini bantu cegah risiko penyakit tidak menular
Baca juga: Tips membagi porsi makan untuk cegah diabetes
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023