Jangan hanya mi instan saja yang diberikan, ini tidak akan dapat membantu meningkatkan ketahanan tubuh dalam menghadapi musibah ini."

Mataram (ANTARA News) - Korban gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara mulai terserang penyakit setelah empat hari tidur di tenda dan "berugak" (sejenis gazebo) sehingga mereka terkena cuaca dingin pada malam hari.

"Sampai hari keempat pascagempa sejumlah pengungsi, terutama anak-anak, mulai terkena penyakit, seperti gangguan pernapasan, batuk, pilek, diare, dan gatal-gatal," kata dr. Pratama dari Posko Kesehatan TNI Angkatan Darat di Tanjung, Rabu.

Ia mengatakan bahwa tempat penampungan pengungsi, seperti di tenda dan berugak, terbuka menyebabkan mereka rentan diserang berbagai penyakit. Anak-anak paling sering sakit karena daya tahan tubuh mereka lemah, tidak seperti orang dewasa.

Menurut Pratama, selama beberapa hari ke depan Posko Kesehatan TNI Angkatan Darat akan membuka pelayanan kesehatan untuk para pengungsi. Kalau terjadi hal-hal yang luar biasa, pihaknya akan bekoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara dr. H. Beny Nugroho mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan kepada para pengungsi cukup optimal. Semua tim kesehatan ditugaskan di masing-masing posko, siaga selama 24 jam.

"Di setiap posko di tempatkan satu orang perawat dibantu tenaga medis lainnya agar setiap ada gangguan kesehatan pengungsi bisa cepat ditangani," katanya.

Menurut dia, salah satu hal yang dikhawatirkan saat ini adalah cuaca yang tidak menentu. Kalau turun hujan, dikhawatirkan gangguan kesehatan pengungsi akan meningkat karena mereka tidur di tempat yang sedikit terbuka.

Mulyadi, salah seorang pengungsi korban gampa di Dusun Gol mengatakan bahwa dirinya dalam kondisi masih trauma dan kondisi fisiknya mulai menurun.

Ia berharap agar pemerintah daerah (pemda) memberikan asupan gizi yang cukup, seperti vitamin, agar daya tahan tubuh pengungsi lebih kuat.

"Jangan hanya mi instan saja yang diberikan, ini tidak akan dapat membantu meningkatkan ketahanan tubuh dalam menghadapi musibah ini," katanya.

Di beberapa posko pelayanan kesehatan makin banyak didatangi oleh warga, ini menunjukan semakin tingginya intensitas gangguan kesehatan yang dialami pengungsi.

"Kami berterima kasih kepada para petugas medis. Walaupun kelihatan lelah, mereka masih tetap melayani warga dengan baik," ujarnya. (M025/D007)

Pewarta: Masnun
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013