Meski begitu, kita siap mengoptimalkan peralatan yang sudah ada. Yang terpenting adalah koordinasi pasukan udara dan darat supaya pemadaman optimal."Pekanbaru (ANTARA News) - Satgas Tanggap Darurat Asap menyatakan modifikasi cuaca sudah berhasil membantu menurunkan hujan di enam daerah di Provinsi Riau untuk membantu penanggulangan kebakaran lahan dan asap.
"Paling deras hujan di Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Durasi hujan deras itu mencapai tiga jam," kata Komandan Pasukan Udara Satgas Tanggap Darurat Asap, Kolonel Pnb Andyawan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Rabu.
Selain itu, ia mengatakan daerah seperti Kota Dumai, Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan, juga mengalami hujan. Namun, hujan yang terjadi baru sebatas gerimis.
Kondisi kebakaran mulai banyak berkurang, lanjutnya, dan titik panas juga menurun drastis tinggal 53 titik dari sebelumnya mencapai 253 titik panas.
Ia mengatakan, upaya pemadaman melalui helikopter juga bisa dikurangi di Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir. Tiga helikopter pembom air kini diistirahatkan di Lanud Pekanbaru.
Sedangkan, proses penyemaian awan untuk mendapatkan hujan buatan tetap dilakukan dengan dua kali penerbangan pesawat Hercules. Jumlah garam yang sudah ditebar untuk penyemaian awan hingga kini sudah mencapai 10 ton.
Ia menambahkan, perusahaan industri kehutanan Sinar Mas Forestry pada Rabu petang menyerahkan bantuan berupa dua helikopter dan 30 unit mesin pompa air. Menurut dia, dua heli Sinar Mas tersebut akan membantu pengeboman air dari udara di Dumai, Bengkalis dan Rokan Hilir.
Komandan Satgas Tanggap Darurat Asap Brigjen Pol Teguh Rahardjo menambahkan, idealnya setiap pleteon yang beranggotakan 30 prajurit dipersenjatai dengan satu mesin pompa air.
Artinya, dari 2.000 prajurit yang diterjunkan, dibutuhkan sekitar 70 unit pompa air.
"Meski begitu, kita siap mengoptimalkan peralatan yang sudah ada. Yang terpenting adalah koordinasi pasukan udara dan darat supaya pemadaman optimal," ujarnya. (F012/Z003)
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013