Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar kegiatan Demo Day KreatIPO untuk memfasilitasi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif mempresentasikan produk atau layanan mereka kepada stakeholder pasar modal mencakup penjamin emisi efek (underwriter), serta lembaga dan profesi penunjang pasar modal lainnya.

“Kegiatan Demo Day memberikan kesempatan kepada pelaku parekraf untuk melakukan perluasan jejaring atau networking serta terhubung dengan lembaga dan profesi penunjang pasar modal,” kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa pada acara Demo Day KreatIPO di Jakarta, Senin.

Ia secara khusus menyampaikan pesan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno agar pelaku parekraf teredukasi terkait IPO sehingga masalah permodalan yang masih menjadi salah satu tantangan besar bagi para pelaku usaha parekraf di Indonesia dapat teratasi.

“Menparekraf menyampaikan, teruskan dan ini penting sekali karena model pembiayaan dari IPO ini menjadi salah satu cara pengembangan industri parekraf,” kata Rizki.

Oleh karena itu, program Demo Day KreatIPO yang merupakan rangkaian Program Roadshow Usaha Parekraf menuju IPO ini, akan menjadi pembelajaran bagi pelaku parekraf untuk menerima tanggapan dari para penjamin emisi efek dan perusahaan profesi penunjang pasar modal, sehingga dapat membantu menyempurnakan usaha mereka. Selain juga untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

“Kami mendorong teman-teman pelaku usaha parekraf ini untuk meningkatkan kemampuan sehingga bisa menjadi lebih besar, karena dengan demikian target penyerapan lapangan tenaga kerja dan target investasi sebesar Rp40 triliun tahun depan juga bisa kita capai bersama,” kata Rizki.

Sementara itu, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan ada sembilan pelaku usaha parekraf yang melaksanakan Demo Day pada hari ini.

“Kami berkolaborasi dengan IDX Incubator menginisiasi rangkaian program untuk menyiapkan pelaku parekraf supaya siap untuk pitching seperti hari ini,” kata Hayun.

Hayun menyampaikan Demo Day hari ini mengundang banyak penjamin emisi efek untuk mendengarkan pitching dari para pelaku parekraf.

“Karena pada saat bapak ibu nanti akan IPO diskusi paling banyak itu dengan penjamin emisi efek dalam persiapannya. Jadi silakan bapak ibu semuanya untuk dapat memanfaatkan forum ini sebagai forum untuk koordinasi, komunikasi dengan para underwriter, kemudian dengan lembaga keuangan, maupun dengan BEI,” kata Hayun.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, mengatakan Bursa Efek Indonesia siap memberikan pendampingan bagi pelaku parekraf yang ingin memanfaatkan pendanaan pasar modal dari perusahaan terbuka melalui IPO.

“Saya mewakili Bursa Efek Indonesia mengucapkan terima kasih atas inisiatif kerja sama ini yang juga sejalan untuk mengajak lebih banyak perusahaan kecil dan menengah Indonesia khususnya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat semakin bertumbuh dan berkembang melalui pendanaan di pasar modal,” ujar.

Pada kesempatan tersebut Kemenparekraf dan BEI juga melakukan penandatangan MoU sebagai bentuk kerja sama dalam mendorong dan mengakselerasi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk go public dengan skema initial public offering (IPO) atau mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca juga: Menparekraf luncurkan Portal Indeks Kepariwisataan Indonesia

Baca juga: Kemenparekraf gelar "Road to KENAROK" bantu pelaku ekonomi kreatif

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023