... kita menghadapi masa yang sangat menantang untuk multilateralisme, untuk dunia,
Jenewa (ANTARA) - Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dikibarkan setengah tiang dan stafnya mengheningkan cipta selama satu menit pada Senin untuk menghormati lebih dari 101 pegawai yang terbunuh di Gaza sejak perang Israel-Hamas pecah pada Oktober.
Staf kantor PBB di Jenewa menundukkan kepala dan menyalakan lilin untuk mengenang 101 pegawai pada Badan Pengungsi Palestina PBB UNRWA yang tewas akibat serangan Israel di Gaza.
"Ini adalah jumlah terbesar pekerja kemanusiaan terbunuh dalam waktu singkat dalam sejarah organisasi kita," kata Direktur Jenderal PBB di Jenewa Tatiana Valovaya.
"Kita berkumpul hari ini, bersatu di lokasi simbolis ini, untuk menghormati para kolega kita yang pemberani dan mengorbankan nyawa untuk memberikan pelayanan di bawah bendera PBB," ujarnya.
UNRWA mengatakan beberapa anggota staf mereka terbunuh ketika mengantre untuk mendapatkan roti, sedangkan beberapa lainnya terbunuh bersama keluarga di rumah mereka akibat serangan udara dan darat Israel.
Serangan-serangan itu dilancarkan Israel sebagai pembalasan atas serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober.
Selain Gaza, konflik paling mematikan selanjutnya bagi pegawai bantuan kemanusiaan PBB adalah Nigeria pada 2011. Ketika itu, pengebom bunuh diri menyerang kantor PBB dan menewaskan 46 orang di Abuja selama pemberontakan kelompok garis keras.
Israel menyalahkan Hamas atas kematian kalangan warga sipil di daerah padat penduduk, Gaza, serta menuding grup itu menggunakan penduduk sebagai tameng manusia. Hamas menyangkal tuduhan itu.
"Saya akan menyatakan bahwa kita menghadapi masa yang sangat menantang untuk multilateralisme, untuk dunia," kata Valovaya. "Namun PBB saat ini menjadi sangat relevan dibandingkan sebelumnya," tambahnya.
UNRWA, yang dibentuk pada 1949 setelah perang Arab-Israel pertama, memberikan berbagai layanan publik termasuk sekolah, layanan, kesehatan dan bantuan. Banyak pegawai UNRWA, yang mencapai 5.000, orang adalah pengungsi.
Sumber: Reuters
Baca juga: PBB tegaskan "tidak ada tempat aman di Gaza" sekalipun rumah sakit
Baca juga: Pejabat HAM PBB: Israel wajib lindungi warga Palestina di Tepi Barat
Sekjen PBB sebut Gaza jadi kuburan bagi anak-anak Palestina
Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023