Jakarta (ANTARA) - Setelah melewati kemarau panjang, beberapa wilayah Jakarta pada November ini mulai diguyur hujan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah provinsi termasuk Jakarta memasuki musim hujan pada bulan ini.
Oleh karena itu, wilayah Jakarta perlu melakukan mitigasi banjir, utamanya dari selatan, karena ada tiga sungai penyebab banjir berhulu di selatan Jakarta serta melewati daerah penyangga yang berbeda karakter dan budaya penduduknya.
Kali Ciliwung, Kali Angke, dan Kali Pesanggrahan kerap menjadi perhatian serius Pemerintah DKI Jakarta maupun pemda-pemda yang dilalui setiap kali memasuki musim hujan karena ada beberapa lokasi yang selama ini menjadi langganan banjir.
Kali Ciliwung dengan hulu sungai di Puncak Jawa Barat masuk wilayah Bogor Jawa Barat dan alirannya masuk ke Bendung Katulampa, Kota Bogor lantas mengalir ke sejumlah wilayah di Jakarta serta berakhir di Teluk Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Waduk Ciawi yang bertujuan untuk mengurangi arus air yang masuk ke Kali Ciliwung serta masih merampungkan pengerjaan revitalisasi (mengembalikan fungsi) sungai.
Pembenahan juga terus dilakukan di sepanjang Kali Angke dan Kali Pesanggrahan berupa pembangunan turap penahan banjir hingga pengerukan dasar sungai dalam rangka menormalkan kembali fungsi sungai.
Kali Angke berasal dari Kabupaten Bogor terus masuk wilayah Jakarta hingga bermuara di kawasan Angke Jakarta Utara.
Kali Pesanggrahan yang hulunya berada di Kabupaten Bogor melewati Kota Tangerang Selatan, sampai ke beberapa wilayah Jakarta sebelum akhirnya bermuara di Cengkareng.
Kerusakan sungai sendiri menurut kalangan ahli di bidang sumber daya air sudah terlihat di saat kemarau air mengering sedangkan di saat hujan debit air sangat besar mengakibatkan kerusakan di lokasi-lokasi yang lebih rendah.
Pilihan terhadap fenomena seperti itu hanya ada dua mengembalikan fungsi sungai serta berikutnya membangun waduk dan bendungan agar saat hujan tidak seluruhnya langsung masuk ke badan sungai.
Perumahan
Banjir kerap terjadi di perumahan-perumahan di sepanjang tiga sungai tersebut terutama yang memiliki lokasi di bawah atau sejajar dengan sungai.
Beberapa pengembang perumahan yang daerahnya menjadi langganan banjir juga melakukan persiapan, salah satunya dengan membangun pompa dan polder untuk mencegah terjadinya genangan.
Polder adalah suatu kawasan yang didesain sedemikian rupa dan dibatasi dengan tanggul sehingga limpasan air yang berasal dari luar kawasan tidak dapat masuk. Hanya aliran permukaan atau kelebihan air yang berasal dari kawasan itu sendiri yang akan dikelola oleh sistem polder
Perusahaan pengembang Synthesis Development merencanakan untuk mengurangi risiko banjir di proyek perumahan yang berada di daerah Ciputat, Tangerang Selatan.
Lahan yang ditinjau untuk pembangunan memang bebas dari banjir. Meskipun begitu, perusahaan ini memastikan untuk melakukan observasi lapangan pada saluran air yang ada di sekitar komplek perumahan. Observasi lapangan diperlukan untuk menganalisa aksi pemerintah setempat dalam mengurangi risiko banjir.
Perusahaan pengembang biasanya melakukan langkah awal dengan mengamati saluran air yang ada di sekitar perumahan. Dengan begitu dapat diketahui lahan yang ada di sekitar bantaran kali dan kondisi saat ini yang mana akan ditangani.
Observasi yang dilakukan salah satunya bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan melakukan pencegahan banjir. Sebelumnya, Pemerintah Kota setempat sudah melakukan upaya menanggulangi banjir dengan membersihkan dan membangun turap di beberapa titik aliran yang mengalir pada Kali Ciputat.
Tujuannya tersebut untuk mengetahui langkah-langkah yang efektif dan bisa menyesuaikan lingkungan aliran kali di daerah tersebut untuk skala yang lebih kecil khusus di sekitar proyek perumahan dan komplek perumahan di sebelahnya.
Koordinasi juga perlu dilakukan dengan perumahan tetangga terkait lingkungan aliran sungai di sekitar pada saat observasi. Rencananya normalisasi terhadap aliran kali secara menyeluruh juga diperlukan.
Bagi pengembang lain optimistis lokasinya aman dari banjir seiring dengan kolaborasi melibatkan pemerintah pusat dan daerah untuk mengembalikan fungsi sungai dan saluran.
Banjir memang menjadi persoalan wilayah penyangga Jakarta bahkan menimpa beberapa kawasan perumahan. Biasanya sebelum memasuki musim hujan pemda setempat sudah melakukan aksi bersih-bersih saluran dengan melibatkan warga.
Beberapa warga bahkan sudah mendesain rumah sedemikian rupa yakni dengan cara meninggikan bagian muka rumah atau membuat bangunan menjadi bertingkat.
Bagian atas biasanya ditempatkan bagian penting seperti kamar penyimpanan dokumen, kamar keluarga, bahkan dapur. Sehingga ketika banjir mereka masih mampu bertahan di rumah dengan memfungsikan semua kebutuhan di lantai dua.
Perbaikan lingkungan
Kunci pengendalian banjir terutama di selatan Jakarta adalah mengembalikan fungsi lingkungan di sepanjang sungai.
Salah satu kendala dari mengembalikan fungsi sungai itu adalah adanya permukiman penduduk yang demikian padat di tiga sungai yang berhulu di Bogor.
Sehingga hal ini yang membuat program revitalisasi sungai di beberapa lokasi berlangsung lambat. Pemprov DKI Jakarta menyebut meski ada kendala di lapangan pembebasan lahan tetap berlangsung terutama penghuni di bantaran sungai.
Meski lambat, program revitalisasi sungai sepanjang 119 kilometer terus berlangsung serta diharapkan selesai pada 2024.
Untuk mencegah banjir Pemprov DKI Jakarta sudah menuntaskan pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur yang diresmikan pada akhir Juli 2023.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Bambang Heri Mulyono memastikan terus mengevaluasi bangunan sodetan ini agar memberikan hasil maksimal terhadap pengendalian banjir. Dengan dirampungkannya sejumlah bangunan pengendali banjir maka musim hujan saat ini bisa menjadi uji coba.
Beberapa ahli menyebut dengan kontur Jakarta yang lebih rendah dari laut tidak mungkin membebaskan dari banjir begitu saja, tetapi setidaknya banjir yang terjadi bisa surut lebih cepat.
Sedangkan untuk daerah-daerah yang tidak dilewati sungai (kali) juga berbenah dengan memperbaiki drainase dan membangun sumur resapan.
Warga Jakarta berharap langkah-langkah yang dilakukan pemerintah pusat berkolaborasi dengan daerah ini bisa menuntaskan persoalan banjir setiap kali datang musim hujan.
Namun, andil warga dalam pengendalian banjir di Ibu Kota juga memegang peranan penting. Salah satunya dengan selalu menjaga saluran air di lingkungannya.
Persoalan banjir terkadang bukan bersumber dari sungai tetapi lebih dikarenakan air hujan yang tidak bisa masuk ke saluran sehingga lingkungan menjadi tergenang.
Terkait hal itu Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan pompa bergerak tujuannya untuk mengantisipasi adanya permukiman yang tergenang hanya gara-gara ada sumbatan pada saluran drainase.
Pemprov DKI Jakarta menyiapkan 30 pompa tetap dan 200 pompa bergerak yang disebar ke berbagai wilayah untuk membantu permukiman warga yang tergenang selama musim hujan.
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2023