Gaza (ANTARA) - Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada Minggu mengumumkan bahwa Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza menghentikan semua operasinya lantaran krisis bahan bakar dan pemadaman listrik di tengah pengepungan militer Israel yang ketat.

Rumah sakit milik PRCS itu sedang bergulat dengan krisis akut pasokan medis, makanan serta air.

Melalui siaran pers PRCS menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kondisi kemanusiaan yang mengerikan di dalam rumah sakit tersebut.

Menurutnya, tim medis saat ini sedang melakukan upaya maksimal untuk memberikan perawatan medis kepada pasien dan korban luka sekalipun dengan cara tradisional.

Pernyataan itu juga meminta komunitas internasional dan seluruh negara penandatangan Konvensi Jenewa Keempat bertanggung jawab atas kehancuran sistem kesehatan dan bencana kemanusiaan di Jalur Gaza, terutama di wilayah utara.
Baca juga: Kehabisan bahan bakar, RS utama di Gaza stop beroperasi

Hingga kini, militer Israel terus menggempur sekitar Kompleks Medis Al-Shifa di bagian barat Kota Gaza. Mereka mengepung dari segala penjuru sejak Sabtu pagi.

Serangan udara yang terus terjadi menimbulkan kekhawatiran serius tentang tidak adanya layanan penting dan peringatan ancaman bencana kemanusiaan yang sesungguhnya.

Kendaraan militer Israel kini ditempatkan di dekat gerbang utama Al-Shifa, yang secara langsung menargetkannya di tengah baku tembak yang intens dan aktivitas drone yang tiada henti.

Kondisi tersebut mencegah evakuasi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, korban luka dan tenaga medis yang tanpa listrik, makanan, air serta bahan bakar.

PRCS mengimbau komunitas internasional untuk segera turun tangan dan mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin parah.

Mereka juga menuntut agar agresi militer Israel dihentikan dan segera memberikan bantuan kepada penduduk di Gaza yang terkena dampak.

Baca juga: PBB tegaskan "tidak ada tempat aman di Gaza" sekalipun rumah sakit
Baca juga: Bayi-bayi di RS Al-Quds Gaza alami dehidrasi

Sumber: WAFA

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023