Gen Z (Generasi Z) masih tertinggi tidak terserap di pasar kerja

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai penyesuaian antara sistem pendidikan dan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) dunia kerja harus segera diwujudkan untuk menekan tingkat pengangguran pada generasi muda.

"Meski secara umum terlihat penurunan angka pengangguran, tetapi kelompok Gen Z (Generasi Z) masih tertinggi tidak terserap di pasar kerja," kata Lestari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Lestari mengungkapkan, berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2023, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta dari total angkatan kerja mencapai 147,71 juta orang. Angka pengangguran itu didominasi oleh penduduk usia 15-24 tahun atau yang tergolong Gen Z.

Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2023 sebesar 5,32 persen turun dari level Agustus 2022 sebesar 5,86 persen.

Menurut Lestari, belum terserapnya Gen Z pada pasar kerja karena sistem pendidikan yang diterapkan saat ini belum sepenuhnya mengantisipasi kebutuhan pasar kerja.

Baca juga: Lestari: Pola pengasuhan anak yang baik adalah kunci SDM masa depan

Rerie, sapaan akrab Lestari, menilai kondisi tersebut harus menjadi perhatian semua pihak, karena bila tidak segera diatasi, berpotensi menjadi beban dalam proses pembangunan.

Menurut Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, sistem pendidikan yang mampu mengantisipasi kebutuhan dunia kerja harus segera diwujudkan.

Di sisi lain, ujar Rerie, untuk menekan angka pengangguran saat ini, juga dibutuhkan sejumlah upaya untuk meningkatkan keahlian (skill) lulusan SLTA agar mampu diserap oleh pasar kerja yang tersedia.

Menurutnya, sejumlah kegiatan pelatihan kerja, bengkel terkait sejumlah industri dan ekonomi kreatif beserta tenaga asisten yang berpengalaman sangat dibutuhkan, sebagai upaya meningkatkan kemampuan lulusan SLTA agar bisa diserap oleh dunia usaha.

Diakui Rerie, banyak potensi yang dimiliki generasi muda, selain masih memiliki semangat yang tinggi, potensi pengembangan kreativitas juga masih luas untuk berkiprah di berbagai bidang.

Baca juga: Waka MPR: Perkuat ketahanan ekonomi untuk antisipasi tantangan global

Kondisi tersebut sekaligus membuka peluang bagi dunia usaha untuk meningkatkan produktivitas dengan melibatkan generasi muda dalam proses produksinya.

Rerie sangat berharap semua pihak, para pemangku kepentingan dan masyarakat, dapat berkolaborasi dengan baik untuk mewujudkan SDM nasional yang produktif dan berdaya saing.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023