Jakarta (ANTARA) - Kalimantan Tengah menjadi juara umum dalam Parade Tari Nusantara Ke-39 yang digelar di Gedung Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, Minggu.

"Kontingen dari Kalteng menjadi juara umum. Mereka berhak mendapatkan piala bergilir dan uang pembinaan sebesar Rp10 juta," kata Humas TMII Novera Mayang Sari ketika dikonfirmasi di Jakarta.

Penata tari terbaik diraih oleh Tris Sofia dari kontingen Kalimantan Tengah (Kalteng) dan penata musik terbaik diraih Franciscus Danielle yang juga dari kontingen Kalteng.

Penari asal Kalteng itu mengangkat judul "Panenden Bunu" yang menceritakan setiap suku di Kalimantan saling "habunu" (saling membunuh) atau balas dendam terhadap segala bentuk penyiksaan dan asang kayau yang pernah dilakukan.

Hal itu membuat Kalimantan dalam kondisi mencekam hingga di ujung Abad ke-19. Hingga suatu hari, seorang perempuan hendak ditumbalkan dalam sebuah ritual karena mereka "dianggal jipen" (budak).

Di tengah kekalutan itu, dari Desa Pahandut, muncullah sosok berwibawa penuh kebijaksanaan, Ngabe Anom Soekah dengan keberanian dan kewibawaan melalui diplomasi membebaskan perempuan tersebut sehingga menjadi manusia merdeka.

Baca juga: Kontingen dari 15 daerah mengikuti Parade Tari Nusantara di TMII

Hal ini semakin menambah keyakinan Ngabeh Soekah yang melahirkan sebuah gagasan
adanya perdamaian besar Suku Dayak untuk "manenden bunu" (menghentikan saling membunuh).

Harapan perdamaian itu ada karena telah mengakar dalam filosofi hidup yang kasih terhadap sesama, patuh pada yang kuasa dan selaras harmoni dengan semesta seperti batang haring pohon kehidupan Suku Dayak.

Direktur Utama TMII Claudia Ingkiriwang mengatakan, para peserta yang mewakili masing-masing provinsi merupakan putra-putri terbaik yang sudah melalui tahapan seleksi di wilayahnya.

"Jadi, peserta di seleksi tingkat kota/kabupaten, sesudah itu dikompetisikan tingkat daerah. Lalu jika menang peringkat satu daerah akan mewakili untuk ke Jakarta," kata Claudia di sela-sela kegiatan itu.

Ke-15 kontingen itu berasal dari Provinsi Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Bengkulu, Sulawesi Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat, Riau, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.

Baca juga: Lestarikan budaya, TMII gelar Parade Tari Nusantara Ke-39

Dia bersyukur kegiatan rutin per tahun itu dalam kembali digelar mengingat pada 2020-2022 sempat terhenti karena pandemi COVID-19.

Terakhir digelar pada 2019 lalu dengan juara umum Parade Tari Nusantara Ke-38 diraih oleh Provinsi DKI Jakarta.

Penyelenggaraan Parade Tari Nusantara kali ini berbeda dengan sebelumnya karena menampilkan hasil kreasi baru, tetapi tetap berpijak pada seni dan budaya masing-masing daerah.

Sehingga, lanjut dia, setiap tarian hasil kreasi baru yang ditampilkan tetap menjadi cerminan dan keberagaman etnis, adat istiadat dan sejarah dalam budaya masyarakat Indonesia.

"Mereka mengkreasikan tariannya, namun tetap ada unsur tradisi yang ditata ulang. Dikoreo ulang dengan cerita yang sangat menarik, musik, kostum, bagus sekali," kata Claudia.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023