Dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu, Rakernas Pordasi dihadiri 17 pengurus provinsi (Pengprov) secara faktual dan 5 secara virtual, di tambah 1 provinsi sebagai peninjau, yaitu Gorontalo.
"PP.Pordasi harus melakukan transformasi organisasi agar masing-masing komisi cabang olahraga dapat lebih fokus melakukan pembinaan olahraga prestasi. Ini merupakan terobosan bagi Pordasi dalam menjawab tantangan agar equestrian, pacu, polo dan berkuda memanah/horseback archery (HBA) dapat berkembang lebih pesat prestasinya, baik di tingkat nasional dan internasional,” kata Ketua Umum PP Pordasi Triwatty Marciano.
Selain itu, rakernas tersebut juga untuk menyiapkan Munas Pordasi 2024 yang direncanakan pada Januari 2024. Penyesuaian munas terjadi mengingat adanya dinamika, salah satunya kebijakan keorganisasian KONI Pusat terbaru.
Kebijakan tersebut mengatur seluruh organisasi yang berakhir masa baktinya pada tahun 2024, untuk melaksanakan Munas paling cepat pada November 2024. Hal tersebut bertujuan agar persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024 dapat maksimal tanpa terpecah fokus dengan urusan keorganisasian.
Pasalnya KONI Pusat memanfaatkan momentum PON sebagai uji kinerja organisasi anggota melalui pertandingan dan prestasi atlet-atletnya. Pordasi diharapkan mempersiapkan segalanya dengan baik.
Oleh karena itu, prioritas PP Pordasi saat ini pada transformasi organisasi yang disertai penyempurnaan AD/ART, pembentukan Tim Penjaring dan Penyaring (TPP) ditunda untuk dibahas pada Rakernas tahun 2024.
Pada PON XXI Tahun 2024, Equestrian digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara dengan mempertandingkan tunggang serasi (dressage), lompat rintangan (jumping), eventing dan endurance, sedangkan pacu kuda mempertandingkan 10 nomor pertandingan di Takengon, Aceh. Rencananya juga akan digelar ekshibisi berkuda memanah/ Horseback Archery (HBA) yang diselenggarakan di Sumatera Utara.
Baca juga: Menpora dorong Pordasi kembangkan berkuda ke arah sport tourism
Baca juga: Pordasi: Kejuaraan olahraga berkuda di Indonesia makin menggeliat
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023