Tokyo (ANTARA News) - Palu gada pemecatan bakal ditimpakan kepada pelatih Jepang Alberto Zaccheroni lantaran beroleh hasil mengecewakan selama mengikuti Piala Konfederasi 2013.

Tim Negeri Matahari Terbit menelan tiga kekalahan beruntun. Keok 1-3 dari Meksiko, ditekuk tuan rumah Brazil 0-3, dan ditelan Italia, 3-4. Juara Asia empat kali itu selama melakoni Piala Konfederasi itu, mencetak empat gol, dan kebobolan sembilan kali.

Di satu sisi, boleh-boleh saja Zaccheroni didepak; di lain sisi, Jepang kini mengoleksi tiga gelandang serang yang terbilang hebat.

Keisuke Honda berhasil mengeksekusi penalti dengan menundukkan penjaga gawang kenamaan asal Italia Gigi Buffon, sebelumnya Shinji Kagawa mampu melakukan tendangan voli keras dan terarah, sebagaimana dikutip dari situs thinkfootbal.

Shinji Okazaki mampu melakukan sundulan yang menaklukkan Buffon. Ketiga gelandang itu mampu berulangkali mengancam gawang Italia.

Keisuke Honda menempati posisi di belakang striker. Ia diberi tugas membongkar pertahanan lawan dengan melepas operan-operan tepat sasaran. Akurasi operannya mencapai 77 persen dalam laga itu. Ini menunjukkan bahwa penguasaan bolanya mumpuni dengan ditunjang kreativitas yang memadai.

Dalam laga melawan Italia, Honda mampu melakukan enam kali dribel, tekel dan tiga kali penyelamatan di lini pertahanan sendiri. Penampilannya jelas-jelas membuka mata sejumlah klub untuk segera melirik dia.

Shinji Kagawa yang kini bermain di Manchester United merupakan pemain Jepang yang relatif berperan bagi tim. Sentuhan-sentuhan bolanya sebanyak 157 kali selama turnamen ini.

Kagawa juga mampu melepas lima kali tembakan, satu di antaranya menghasilkan gol. Akurasi umpannya mencapai 89 persen. Capaian ini lebih baik dari pemain Italia, Christian Maggio (yang nota bene hanya bermain selama 59 menit).

Shinji Okazaki menempati sayap kanan menggantikan Hiroshi Kiyotake. Pergerakn Okazaki kerap merepotkan barisan pertahanan lawan. Pemain ini kini membela Stuttgart. Ia mencetak satu gol dan mampu menjadi "man of the match". Ia melepas 24 operan dalam laga 90 menit.

Jepang memang terdepak dari Piala Konfederasi, tetapi negeri itu menjadi kebanggaan Asia di peta sepak bola dunia, di tengah raksasa-raksasa sepak bola Amerika Latin dan Eropa.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013