Jakarta (ANTARA) - Cicit buyut Ngadini Soepratini yang merupakan kakak kandung komposer sekaligus Pahlawan Nasional Wage Rudolf (WR) Soepratman yaitu Antea Putri Turk mengumandangkan deret lagu patriotik sang maestro musik pada pergelaran konser berbalut orkestra bertajuk "Peluncuran Album Perdana Lagu-lagu Ciptaan WR Soepratman" di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Jumat malam.

"Saya mengucapkan terima kasih banyak untuk semua yang sudah menghadiri konser malam ini. Dan juga yang saya hormati, guru saya Ibu Aning Katamsi untuk bantu mempelajari 12 lagu konser ini. Selamat menyaksikan konser malam ini," buka Antea usai membawakan lagu "Indonesia Raya" versi 3 stanza.

Konser yang telah disetujui sebagai prestasi kebanggaan nasional dan dicatat sebagai rekor MURI tersebut secara khusus menampilkan Antea yang membawakan sebanyak 12 lagu karya WR Soepratman di antaranya "Indonesia Raya" versi asli 3 stanza, "Dari Barat Sampai ke Timur", "Matahari Terbit", "Pahlawan Merdeka", hingga "Ibu Kita Kartini".

Baca juga: Cerita di balik penampilan "Tanah Airku" Andrea Turk di Istana Merdeka

Tak hanya itu, sosok kelahiran 20 Desember 2008 itu juga secara khusus melakukan "kolaborasi" lewat komposisi melodi dua lagu yang dia ciptakan kemudian dipadukan bersama lirik lagu milik WR Soepratman berjudul "Indonesia Hai Ibuku" dan "Indonesia Tjantik".

Cicit buyut Ngadini Soepratini yang merupakan kakak kandung komposer sekaligus Pahlawan Nasional Wage Rudolf Soepratman yaitu Antea Putri Turk (kiri) tampil bersama penyanyi Aning Katamsi (kanan) pada pergelaran konser "Peluncuran Album Perdana Lagu-lagu Ciptaan WR Soepratman" di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Jumat (10/11). (ANTARA/Ahmad Faishal)

Di tengah-tengah penampilan, Antea lantas mengajak serta sang guru yaitu penyanyi seriosa kawakan Aning Katamsi naik ke atas untuk membawakan lagu berjudul "Pahlawan Merdeka" yang bernuansa keroncong. Selain Aning Katamsi, penyanyi legendaris lainnya yaitu Titiek Puspa yang hadir dalam acara tersebut turut menyumbangkan suara emas lewat lagu "Marilah ke Mari" secara impromptu.

"Aku awalnya grogi banget, namun bersyukur akhirnya semua berjalan lancar. Aku juga senang dengan kehadiran orang-orang di sini, seperti Pak Menteri Sandiaga Uno, Eyang Titiek Puspa, dan Mas Addie MS. Menurut aku pribadi, lagu yang paling memiliki kesan mendalam adalah lagu 'Selamat Tinggal' karena itu lagu terakhir ciptaan WR Soepratman," kata Antea saat ditemui usai acara.

Konser "Peluncuran Album Perdana Lagu-lagu Ciptaan WR Soepratman" yang diinisiasi oleh Yayasan Wage Rudolf Soepratman itu menjadi amat istimewa bagi keluarga besar sang maestro yang sepanjang satu tahun belakangan ini berupaya mengumpulkan daftar lagu ciptaannya bahkan hingga ke negara Belanda.

Perempuan penyanyi Titiek Puspa tampil secara impromptu pada pergelaran konser "Peluncuran Album Perdana Lagu-lagu Ciptaan WR Soepratman" di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Jumat (10/11). (ANTARA/Ahmad Faishal)

"Sebenarnya ada 15 lagu, tapi yang baru berhasil kami dapatkan 12 lagu. Kami sempat mengontak kedutaan besar untuk Indonesia di Belanda untuk mencari partitur 5 lagu yang hanya ada liriknya. Tetapi dari pencarian dibantu oleh pihak kedutaan besar dan salah seorang mahasiswa S3 yang kuliah di sana, mereka tidak berhasil mendapatkan lagu-lagu tersebut," kata Endang Wahyuningsih Josoprawiro yang merupakan ibu Antea Putri Turk.

Endang melanjutkan bahwa pada suatu ketika dia dan sang suami Dario Turk meminta Antea untuk membuat melodi dari salah satu lirik lagu milik WR Soepratman berjudul "Indonesia Hai Ibuku". Karya tersebut kemudian berhasil tercipta pada 4 April 2023 silam, lengkap dengan aransemen yang secara perdana dimainkan dalam konser malam itu.

Antea Putri Turk lantas menutup penampilan istimewa pada perayaan Hari Pahlawan malam itu lewat lagu "Dari Barat Sampai ke Timur" yang belakangan lebih dikenal berjudul "Dari Sabang Sampai Merauke".

Baca juga: Menparekraf: Lagu-lagu WR Soepratman beri inspirasi generasi muda

Baca juga: Pesan dan harapan Andrea Turk untuk Hari Musik Nasional

Baca juga: Tiga fakta menarik tentang Andrea Turk

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023