Karena pesantren memiliki potensi luar biasa yang dimiliki santri, pesantren maupun alumninya

Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengupayakan pengembangan potensi "One Pesantren One Product" (OPOP), salah satunya di bidang inovasi digital.

"Karena pesantren memiliki potensi luar biasa yang dimiliki santri, pesantren maupun alumninya," katanya, melalui keterangan tertulis di Surabaya, Jumat.

Saat membuka OPOP Expo ke-5 tahun 2023 di Surabaya pada 9 November kemarin, Gubernur Khofifah mengungkapkan salah satu potensi yang bisa dikembangkan lewat inovasi digital adalah dengan memiliki divisi di bidang coding/pemrograman.

Baca juga: Kapolda NTT ingatkan mahasiswa bijak gunakan teknologi digital

Banyaknya hafidz dan hafidzah di pesantren diyakini dapat mendukung potensi pengembangan tersebut.

"Hafidz dan hafidzah ini merupakan para penghafal Al Quran. Mereka memiliki kemampuan menyimpan memori sangat luar biasa. Bila mereka di-training dengan ilmu coding, maka akan menjadi ahli di bidang tersebut," ujarnya.

Pengembangan inovasi OPOP, lanjut Khofifah, juga akan didukung dengan ekosistem pendidikan di Jatim. Terlebih, dua perguruan tinggi terkemuka dari luar negeri, yakni King's College London (KCL) dan Western Sydney University (WSU) akan membuka kampusnya di Jatim.

Baca juga: Tiga penghargaan Digital Innovation and Achievement Awards buat PTPN V

Mulai September 2024 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, KCL akan membuka program studi Digital Economy. Menyusul nanti akan membuka program studi Digital Future pada Januari 2025.

WSU juga akan membuka program perkuliahan tahap pertama di Pakuwon Tower Surabaya dengan program studi yang terkait dengan inovasi digital pada September 2024.

"Mari manfaatkan dua perguruan tinggi internasional ini. Satunya yakni WSU di bidang digital innovation dan satunya lagi KCL di bidang digital future," ucapnya.

Sementara OPOP Expo dijadwalkan berlangsung selama 4 hari, hingga12 November 2023, yang dipusatkan di Masjid Al Akbar Surabaya.

Pameran Produk OPOP tersebut berisi sebanyak jumlah 36 stan, forum bisnis, dialog terkait pembiayaan dan pemasaran, hingga klinik pembiayaan dan pemasaran syariah. Selain itu juga tersedia "Koppontren Corner" untuk layanan pengurusan Nomor Induk Berusaha dan literasi Sertifikasi Halal.

Baca juga: OJK luncurkan peta jalan pengembangan LPBBTI 2023-2028

Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nashrullah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023