Investasi-investasi yang kita lakukan menunjukkan komitmen kita, termasuk dalam mengurangi emisi karbon dari total 8 persen menuju 4 persen di tahun 2030
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meyakini transformasi pariwisata berkualitas dan berkelanjutan (pariwisata hijau) yang dilakukan Indonesia dapat membuka lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat.

Sandiaga, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan Indonesia memiliki komitmen tinggi dalam melakukan transformasi menuju pariwisata hijau atau yang juga disebut sebagai ekonomi hijau.

"Transisi menuju pariwisata hijau ini akan menciptakan lapangan kerja hijau atau green jobs. Investasi-investasi yang kita lakukan menunjukkan komitmen kita, termasuk dalam mengurangi emisi karbon dari total 8 persen menuju 4 persen di tahun 2030," katanya saat menjadi pembicara dalam acara "Bloomberg New Economy Forum” di Singapura pada Kamis (9/11/2023).

Investasi dalam upaya transisi pariwisata tersebut, sebut Sandi, di antaranya di sektor transportasi publik seperti kereta cepat. Selain itu, berbagai program di Ibu Kota Nusantara akan membawa pemikiran bahwa Indonesia menjadi bagian penting bagi terwujudnya ekonomi baru (ekonomi hijau).

Dalam acara tersebut, Sandiaga juga bertemu dengan Deputy Managing Director Bloomberg Media David Hearns.

Pertemuan tersebut membahas rencana kolaborasi yang dapat dilakukan bagi upaya meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia. Khususnya dari beberapa negara pasar utama yakni Tiongkok dan India.

"Bloomberg menawarkan beberapa kerja sama yang akan kita optimalkan agar wisatawan dari Tiongkok dan India ini bisa meningkat," ujar Sandiaga.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM bersama Korea Selatan telah bekerja sama mengembangkan E-Mobility center dengan berbagai fokus program.

Adapun fokus program tersebut antara lain konversi sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik, mempercepat pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik umum dan stasiun pengisian baterai kendaraan listrik umum, serta pusat servis kendaraan listrik di Indonesia.

Menurut Sandiaga, perkembangan teknologi ini dapat merangsang pembangunan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang menciptakan peluang pertumbuhan lapangan kerja, usaha baru, dan layanan inovatif.

"Ini bukan hanya tentang memodernisasi sistem transportasi, tapi juga tentang meningkatkan pengalaman bagi wisatawan. Pelaku usaha dapat menawarkan pengalaman wisata yang unik, berkualitas dan berkelanjutan seperti penggunaan kendaraan listrik dalam tur wisata atau juga penggunaan augmented reality," ujarnya.

Peluang ini, kata Sandiaga, harus dimaksimalkan dengan baik salah satunya dengan berinvestasi pada solusi transportasi ramah lingkungan dan inovatif.

Dengan mengembangkan transportasi ramah lingkungan, Indonesia dapat lebih mempromosikan pariwisata berkelanjutan, mengurangi jejak karbon, dan membuka jalan bagi ekonomi kreatif yang lebih dinamis.

Saat acara, Sandiaga juga bertemu dengan perwakilan dari Hyundai untuk mendorong upaya-upaya dalam menghadirkan transportasi ramah lingkungan di destinasi wisata Indonesia seperti Bali dan destinasi pariwisata prioritas lainnya.

"Sehingga, destinasi-destinasi daerah dapat kita klasifikasikan sebagai daerah dengan rendah emisi karbon dan kita akan dekarbonisasi, kendaraan listrik inilah yang akan menjadi kendaraan mayoritas digunakan di destinasi super prioritas," kata Sandiaga.

Baca juga: Paviliun Indonesia hadir dalam gelaran World Travel Market di Inggris
Baca juga: Menparekraf tekankan kompetensi SDM untuk pariwisata berkualitas
Baca juga: Menparekraf: Strategi "green ocean" dapat membangun usaha berkualitas

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023