Karenakan kondisi pasar modal yang bergejolak, baik di pasar global maupun pasar domestik.

Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memutuskan untuk menunda rencana penawaran umum terbatas (rights issue) dan penawaran umum saham (IPO).

"Setelah melakukan pertimbangan yang mendalam, Bank Muamalat Indonesia memutuskan untuk menunda rencana aksi korporasi itu. Karenakan kondisi pasar modal yang bergejolak, baik di pasar global maupun pasar domestik," kata Sekertaris Perusahaan Bank Muamalat, Meitra Ninanda Sari, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Selain itu, lanjut dia, tekanan atas mata uang rupiah akibat aliran keluarnya dana asing dan juga kekhawatiran meningkatnya inflasi juga telah membuat investor menahan diri untuk berinvestasi di pasar modal.

Secara umum, Meitra mengatakan investor memiliki pandangan yang positif atas kondisi fundamental dan prospek usaha Bank Muamalat.

Ia mengatakan aksi korporasi Bank Muamalat akan dilanjutkan setelah kondisi pasar menjadi lebih stabil dan investor memperoleh kepastian dengan kondisi pasar saat ini.

"PT Bahana Securities dan PT CIMB Securities Indonesia akan tetap bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan koordinator penjualan saham untuk transaksi ini," kata dia.

Secara terpisah, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen mengakui ada perusahaan yang menunda untuk melakukan IPO.

Meski demikian, ia mengatakan beberapa perusahaan masih tetap antusias untuk melaksanakan IPO. Pada pekan ini, rencananya PT Semen Baturaja, PT Saratoga Investama Sedaya, dan PT Nusaraya Cipta akan mencatatkan sahamnya di BEI.

"Intinya, sejauh ini bursa kita masih positif, masih cukup banyak perusahaan yang mencari dana di pasar modal untuk melakukan ekspansi," kata dia.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013