Saat ini yang secara tertulis dan sah melakukan pelepasan tanah untuk dibangun jalan pendamping itu masih PT Maspion saja, sementara lainnya belum."
Sidoarjo (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (pemkab) Sidoarjo, Jawa Timur, mendekati pengusaha setempat guna membahas pembangunan "frontage road" (jalan pendamping) dari Waru hingga Buduran.
Kepala Dinas PU Bina Marga Sidoarjo Sigit Setiawan, Senin, menjelaskan, saat ini pihaknya terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan sejumlah pengusaha terkait lahan yang akan dibebaskan guna membangun jalan pendamping.
"Pembebasan lahan merupakan masalah krusial yang harus dibahas secara matang. Jangan sampai di kemudian hari muncul masalah, setelah jalannya sudah dibangun," katanya di Sidoarjo.
Sekitar 60 persen lahan yang dibutuhkan untuk membangun jalan pendamping sepanjang sembilan kilometer dari Waru hingga Buduran itu merupakan lahan milik pengusaha (perusahaan).
"Saat ini yang secara tertulis dan sah melakukan pelepasan tanah untuk dibangun jalan pendamping itu masih PT Maspion saja, sementara lainnya belum," ujarnya.
Selain mendekati pengusaha, kata dia, pihaknya melakukan pendekatan kepada pengembang perumahan yang lahannya akan dimanfaatkan untuk pembangunan jalan pendamping.
"Kalau pengembang perumahan tinggal tanda tangan surat pelepasan tanah saja, karena ada aturan mainnya menyebutkan setiap pengembang perumahan harus melepaskan sebagian wilayahnya untuk dipergunakan sebagai fasilitas umum," ucapnya.
Ia juga mengemukakan, pihaknya berencana melakukan koordinasi dengan manajemen PT KAI menyusul adanya tiang besi di pintu masuk Jalan Brigjen Katamso, Waru.
"Rencananya di lokasi tersebut akan digunakan sebagai pintu masuk pembangunan jalan pendamping. Dalam pekan ini, kami akan melakukan pertemuan dengan PT KAI supaya masalah tersebut segera terselesaikan dengan baik," katanya. (*)
Pewarta: Slamet Hidayat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013