Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajak seluruh elemen masyarakat mewarisi semangat para pahlawan dengan memerangi kemiskinan dan memberantas kebodohan.
Hal itu ditekankan Gubernur DIY pada upacara Peringatan ke-78 Hari Pahlawan tahun 2023 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Jumat.
"Pahlawan Bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan," kata Sultan.
Upaya memberantas kebodohan dan memerangi kemiskinan, menurut dia, dapat dilihat dan dirasakan di seluruh pelosok negeri yang ditularkan oleh nilai perjuangan pahlawan bangsa di tahun 1945.
"Semangat inilah yang membawa kita menolak kalah dan menyerah pada keadaan. Menyatukan kita dalam upaya mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Serta memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Sri Sultan.
Raja Keraton Yogyakarta itu mengimbau seluruh lapisan masyarakat mampu mewujudkan masa depan yang lebih baik dengan membangun usaha dan mewujudkan ekonomi kerakyatan yang akan menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju dan sejahtera.
Dia menilai ancaman penjajahan modern semakin terlihat, mengingat Indonesia adalah pasar besar bagi dunia dengan ragam sumber daya yang melimpah.
Ancaman tersebut menjadi tantangan sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan bangsa dan negara.
Kendati demikian, Sultan meyakini ancaman dan tantangan masa depan bisa ditaklukkan dengan berbekal semangat yang seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945.
"Meskipun tidak mudah, tapi generasi masa depan pasti bisa memiliki semangat yang sama," ucap dia.
Sultan yang acap disapa Ngarsa Dalem itu meyakini sebesar apapun ancaman dan tantangan itu tidak mustahil dapat dihadapi.
Sebab, menurut Sultan, dengan hanya berbekal bambu runcing, dahulu para pahlawan mampu menghadapi musuh yang merupakan pemenang perang dunia dengan persenjataan terbaiknya dalam pertempuran 10 November.
Baca juga: Sultan HB X ingatkan pemilu bukan sekadar ajang perebutan kekuasaan
Baca juga: Sultan minta pengelolaan Sumbu Filosofi tak abaikan kawasan pendukung
Baca juga: Sultan: Indonesia tepat disebut negara maritim ketimbang kepulauan
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023