"Rapatnya tidak jadi. Karena Organda mau pleno dulu."
Jakarta (ANTARA News) - Rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk bertemu dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta terpaksa batal karena menunggu rapat pleno internal Organda terlebih dahulu.
"Rapatnya tidak jadi. Karena Organda mau pleno dulu," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin.
Menurut Jokowi, pihak Organda belum bisa memberikan perhitungan sebelum melakukan rapat pleno internal.
"Pleno mereka besok pagi atau siang. Setelah pleno baru kami rapat," kata Jokowi.
Sambil menunggu kesiapan dari pihak Organda, Jokowi menyebutkan sudah menurunkan pihak Dinas Perhubungan untuk melakukan survei perihal faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan tarif angkutan seperti gaji supir dan harga suku cadang kendaraan.
"Ban, oli kan semua naik. Bisa juga karena gaji supir dan kenek," katanya.
Meski pemerintah pusat memutuskan bahwa kenaikan angkutan tidak boleh lebih dari 15 persen, namun Jokowi mangatakan bahwa masih akan menunggu perhitungan dari berbagai pihak termasuk Dewan Transportasi.
"Ya kan ada perhitungan Organda, ada perhitungan Pemerintah Pusat, ada perhitungan Dewan Transportasi juga. Saya menunggu semua," katanya.
Sedangkan untuk angkutan yang sudah menaikkan tarif sebelum ada keputusan dari Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Jokowi mengaku akan menyerahkan hal tersebut kepada pihak Dinas Perhubungan.
"Soal itu tanya dinas saja," katanya.
Sementara itu, meski keputusan besaran kenaikan tarif angkutan belum diputuskan, sudah ada beberapa angkutan yang menaikkan tarifnya. Seperti Metromini 640 yang naik 25 persen dan Kopaja P20 yang naik hingga 50 persen. (Dny)
Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013