Kairo (ANTARA) - Para pemimpin Qatar dan Mesir bertemu di Kairo pada Jumat untuk membahas upaya mengurangi kekerasan yang terjadi di Jalur Gaza, menyediakan bantuan kemanusiaan dan membebaskan warga Israel yang disandera Hamas.
Pembicaraan antara Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani difokuskan pada upaya intensif untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan pengiriman bantuan yang memadai bagi 2,3 juta warga setempat yang terkepung, menurut pernyataan kantor Presiden Mesir.
Qatar mengatakan "upaya bersama untuk menghentikan agresi terhadap Gaza, mengurangi eskalasi dan memasukkan bantuan kemanusiaan segera" dibicarakan dalam pertemuan itu.
Kunjungan Emir Qatar itu dilakukan satu hari setelah Perdana Menteri Qatar bertemu para petinggi dari badan intelijen AS CIA dan badan intelijen Israel Mossad di Doha untuk mendiskusikan parameter perjanjian untuk pembebasan sandera dan jeda pertempuran Israel-Hamas.
Qatar, yang menjadi basis bagi beberapa tokoh Hamas, telah memimpin mediasi antara kelompok pejuang Palestina itu dan Israel untuk membebaskan lebih dari 240 sandera yang ditahan Hamas pada 7 Oktober, dalam serangan yang menurut Israel menewaskan 1.400 orang.
Sejak itu, Israel melancarkan serangan balasan tanpa henti dan invasi ke Gaza yang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, menurut Palestina.
Mesir berkomunikasi dengan Hamas dan Israel serta terlibat dalam negosiasi, termasuk untuk penyediaan bantuan ke Gaza melalui pintu perbatasan Rafah dan evakuasi warga negara asing dan Palestina, yang membutuhkan layanan kesehatan darurat, keluar dari Gaza.
Evakuasi lewat Rafah dimulai lagi pada Kamis setelah dihentikan sementara karena konvoi kendaraan Palang Merah yang mendampingi pengungsi menjadi target serangan di Gaza.
PBB mengatakan 65 truk bantuan dari Mesir memasuki Gaza pada Kamis, jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk mengatasi krisis kemanusiaan.
AS pada Kamis mengatakan Israel telah menyetujui jeda kemanusiaan selama empat jam setiap hari di Gaza utara dan pengoperasian koridor ke arah selatan bagi warga sipil, meski tidak ada tanda-tanda pertempuran akan berhenti.
Sumber: Reuters
Baca juga: UNRWA memohon dana sebesar $481 juta bagi penduduk Gaza dan Tepi Barat
Baca juga: Reuters pastikan keaslian video korban serangan Israel di RS Gaza
Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023