"(UMKM binaan BI) di Pesantren Nurul Quran Kabupaten Lebong menjadi model pengembangan UMKM di pesantren yang sukses mengembangkan budidaya madu Trigona," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana di Bengkulu, Jumat.
Ternyata, pengembangan UMKM di lingkungan pesantren cukup berhasil karena pesantren memiliki kegiatan yang terintegrasi sepanjang waktu dalam satu lingkungan. Hal tersebut tentunya membuat fokus pengembangan UMKM juga menjadi lebih potensial.
Kemudian, kondisi wilayah di pesantren juga cocok untuk pengembangan usaha budidaya lebah Trigona yang menghasilkan madu dan bernilai ekonomi cukup baik.
"Pesantren Nurul Quran berhasil mengembangkan budidaya Trigona dan sudah dijual secara resmi ke pasar, usaha ini sudah memiliki izin dari BPOM, industri PRT, lalu sertifikat halal dan jadi sudah lengkap syarat-syarat yang biasanya dibutuhkan untuk memasarkan produk," kata dia.
Budidaya madu Trigona tersebut kata Darjana, BI Perwakilan Provinsi Bengkulu mencoba mereplikasinya di Pesantren Hidayatullah Bengkulu.
"Kesuksesan itu coba direplikasi di pesantren yang lain, Pesantren Hidayatullah dengan beberapa pesantren lainnya, mudah-mudahan semakin luas produksinya sehingga akan meningkatkan jaringan pemasaran untuk produk tersebut," kata dia lagi.
Dengan upaya tersebut, UMKM di Bengkulu diharapkan bisa berkembang lebih baik, meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM serta juga menambah nilai daya gerak perekonomian pesantren.
Baca juga: BI: Akselerasi digitalisasi keuangan syariah demi pertumbuhan inklusif
Baca juga: BI nilai keterlibatan BUMN berdampak positif pada pengembangan UMKM
Baca juga: BI: Akselerasi digitalisasi keuangan syariah demi pertumbuhan inklusif
Baca juga: BI nilai keterlibatan BUMN berdampak positif pada pengembangan UMKM
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023