Tokyo (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi menyebut gedung baru KBRI Tokyo etalase kebhinekaan Indonesia sebab terdapat batu candi dan tema batik.
“Gedung ini menjadi etalase kebhinekaan Indonesia. Selain tema batik dan juga ada dari berbagai daerah di Indonesia yang ada dalam arsitektur bangunan gedung ini,” kata Dubes Heri di Tokyo, Jumat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono juga sempat meninjau sebanyak dua kali pembangunan gedung yang berlokasi di Kota Meguro, Tokyo itu.
Peninjauan gedung KBRI Tokyo diawali dengan pemaparan pembangunan Gedung KBRI Tokyo yang disampaikan oleh Arsitek dari Kisho Kurokawa, Keisuke Hirata, dan General Project Manager Taisei Corporation Tomonori Furukawa.
Menteri PUPR Basuki usai peninjauan memastikan pembangunan Gedung KBRI Tokyo mencapai tahap akhir dan siap digunakan.
“Saya bersama Bapak Dubes melihat perkembangan akhir pembangunan Gedung KBRI Tokyo yang sudah mencapai 99,9 persen. Minggu depan sudah bisa dilakukan serah terima,” katanya.
Menurut diskusi dengan para perancang dan kontraktor, konstruksi gedung itu menggunakan rigid system yang menjamin lebih kuat, aman dan tahan gempa.
“Jadi dengan Taisei dan juga ada kontribusi dari Adhi Karya. Yang sangat membanggakan banyak sekali arsitektural dan material-material yang dibawa dari Indonesia seperti marmer, granit dan batu candi. Dari sisi keamanan juga sesuai standar Jepang seperti halnya tangga darurat yang ada di luar bangunan gedung,” katanya.
Dia menyampaikan pendapat Presiden Joko Widodo yang menilai gedung-gedung perwakilan di luar negeri perlu direnovasi.
“Kami tahun depan akan membangun (KBRI) Kuala Lumpur. (Untuk KBRI) Washington DC sudah kita survei. Gedung KBRI Tokyo bisa menjadi contoh dari sisi arsitektur bangunan dan eco-friendly,” katanya.
Keseluruhan pembangunan gedung KBRI Tokyo yang dibangun sejak April 2021 dijadwalkan akan selesai pada pertengahan November 2023.
Baca juga: 12 diaspora Indonesia di Jepang raih Ambassador Award
Baca juga: KBRI Tokyo promosikan musik Indonesia pada komunitas diplomatik
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023