Sekarang energi hijau sudah merupakan kebutuhan atau kewajiban kita semua yang harus kita mulai dari sekarang.

Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) siap memasok listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) bagi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) dengan disepakatinya nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara ketiga pihak.

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan kolaborasi penyediaan listrik bersih untuk PTPN III dan Alfamidi merupakan salah satu upaya PLN untuk mengakselerasi transisi energi dalam mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060.

“Sekarang energi hijau sudah merupakan kebutuhan atau kewajiban kita semua yang harus kita mulai dari sekarang. Tentunya ini bukan karena tuntutan dari stakeholder kita, tapi lebih kepada bagaimana kita menyiapkan generasi yang akan datang masih bisa menikmati udara yang bersih dan hijau,” ujar Edi.

Edi menjelaskan, kerja sama PLN dengan PTPN III meliputi penyediaan tenaga listrik untuk pabrik kelapa sawit, penyediaan Renewable Energy Certificate (REC), dan pelaksanaan knowledge sharing serta capacity building dalam penggunaan energi baru terbarukan.

Adapun dengan Alfamidi, PLN akan bekerja sama dalam penyediaan tenaga listrik untuk tempat kegiatan usaha Alfamidi, vocer kemitraan, penyediaan PLTS Atap dan pemanfaatan aset lahan dan gedung, serta pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III Mahmudi menjelaskan, kolaborasi ini adalah upaya bersama untuk semakin meningkatkan pemanfaatan energi hijau.

Menurutnya, suplai listrik hijau PLN akan sangat mendukung operasional PTPN III yang mengelola lahan perkebunan seluas 1,2 juta hektare dan menjadi backbone kelapa sawit nasional.

“Di dalam proses produksi kelapa sawit, bagaimana kemudian kami terus menjaga prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Hal ini juga merupakan program utama kami. Tentunya banyak hal juga yang nantinya akan coba kami kolaborasikan,” ujar Mahmudi.

Mahmudi optimis suplai listrik hijau PLN mampu membantu produksi sekitar 68 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas kurang lebih 2.960 ton per jam. Dengan begitu, kapasitas produksi yang saat ini mencapai 2,8 juta ton per tahun bisa meningkat dengan biaya yang lebih efisien.

Corporate Legal and Compliance Director PT Midi Utama Indonesia Tbk Afid Hermeily mengatakan, kerja sama ini adalah wujud upaya perusahaan mendukung terbentuknya ekosistem EBT di Tanah Air.

“Kerja sama ini sangat berharga bagi Alfamidi dalam rangka pengembangan bisnis, terutama dalam hal pengadaan sumber energi, dan sejalan dengan konsep kami mendukung program go green,” ujar Afid pula.
Baca juga: PLN terus berupaya memaksimalkan EBT pada Sistem Kelistrikan Sulbagsel
Baca juga: PLN dukung IKN jadi kota hijau berbasis EBT

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023