Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengingatkan khalayak bahwa kebodohan menjadi ancaman penjajahan masa depan, oleh karena itu generasi bangsa tidak boleh mudah menyerah atau putus asa dalam meraih akses pendidikan.
"Para anak bangsa tidak boleh menyerah, sesulit dan seberat apa pun, mungkin ada yang sekolah jaraknya jauh, jangan menyerah dan patah semangat," katanya saat memberikan sambutan dalam Hari Pahlawan 2023 bertajuk "Refleksi Perjuangan 10 November dan Perjuangan Masa Depan" di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Jumat.
Untuk memerangi penjajahan di masa yang akan datang, Mensos mengimbau generasi bangsa harus bisa memiliki inovasi dan kreatifitas agar tidak hanya menjadi pengguna produk maupun teknologi dari negara luar, tetapi juga bisa berperan sebagai produsen atau penciptanya.
"Kalau anak bangsa menyerah dan diam saja maka itu semua akan dinikmati orang lain, negara luar membuat produk, Indonesia hanya membeli saja, sehingga kemudian akan kesulitan untuk mencari pekerjaan," kata Risma.
Ketika semua elemen bangsa hanya mampu membeli tanpa berinovasi, kata dia, maka perlahan negara Indonesia akan dijajah dan dimanfaatkan, tidak ada lagi lapangan pekerjaan yang diciptakan dalam negeri sehingga berujung pada kemiskinan.
Untuk itu, ia mengajak seluruh anak bangsa agar dapat meneladani semangat perjuangan para pahlawan demi meraih kesuksesan dan masa depan yang lebih cerah.
Baca juga: Hari Pahlawan, Mensos tegaskan perangi kemiskinan dan kebodohan
Baca juga: Pahlawan pendidikan itu bernama Rahmah EL Yunusiyyah
Ia mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi anak-anak bangsa saat ini dalam mendapatkan akses pendidikan tidak sebanding dengan beratnya pengorbanan nyawa para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dirinya mengatakan bahwa seluruh anak bangsa harus melanjutkan perjuangan tersebut dengan menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih aman, cerdas, serta sejahtera ke depan.
"Sekarang semua anak memiliki hak yang sama, anak Papua, di Aceh, dan anak-anak di Jawa semuanya memiliki hak yang sama," ujarnya.
Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga penting untuk mengasah dan mengembangkan bakat-bakat tersebut demi menggapai Indonesia emas di 2045.
"Seberat dan sesulit apapun tantangan yang dihadapi anak-anak harus terus berjuang dan teguh terus, sampai suatu saat keberhasilan bisa dicapai," ujar Risma.
Sesuai dengan tema peringatan Hari Pahlawan ke-78 yakni "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan", Mensos berharap para generasi penerus bangsa dapat memerangi dua musuh utama tersebut.
"Bangsa Indonesia harus memerangi kemiskinan dan kebodohan, agar tidak dijajah kembali," katanya.
Baca juga: Sambut Hari Pahlawan, Kepala BPIP dorong lahirnya generasi pelajar Pancasila
Baca juga: Presiden Jokowi anugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh
Pewarta: Cahya Sari
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2023