Islamabad (ANTARA News) - Jenazah 10 wisatawan asing dan seorang pemandu asal Pakistan korban penembakan oleh kelompok bersenjata dalam serangan di pangkalan terpencil di Himalaya telah dikenali, kata pejabat, Senin.
Salah satu korban adalah seorang Amerika dengan kewarganegaraan ganda China, tiga berasal dari Ukraina, dua dari Slovakia, dua orang dari China, satu dari Lithuania dan seorang lagi dari Nepal, kata mereka, seperti yang dilaporkan AFP.
Itu adalah serangan pertama pada pendaki yang tertarik pada keindahan alam dan pemanjat tebing utara Pakistan, yang sampai pada penembakan Sabtu dianggap relatif bebas dari aksi kekerasan kelompok gerilyawan di tempat lain di negara itu.
Gerakan Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas nama Junood ul-Hifsa, satu faksi baru yang dikatakan telah dibentuk untuk membunuh orang-orang asing guna membalas serangan pesawat tak berawak AS pada Taliban dan Al-Qaida.
Orang-orang bersenjata menyerbu ke kamp pangkalan di kaki Nanga Parbat, gunung tertinggi kedua di Pakistan, dan menembak mati para pendaki pada jarak dekat, kata laporan. Seorang warga China selamat dari serangan itu.
Pembunuhan ini akan memberikan pukulan besar untuk ekspedisi bagi warga asing, yang menyediakan sisa-sisa terakhir dari pariwisata internasional di satu negara di garis depan Al-Qaida dan kekerasan Taliban.
Mayat para wisatawan yang tewas pada Minggu diterbangkan ke Islamabad dan akan dipulangkan ke masing-masing negaranya.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013