Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia berbagi praktik baik transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial bersama lima negara anggota Colombo Plan, yakni Laos, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, dan Vietnam.
"Jenis praktik baik yang kita bagikan itu seputar cara mengelola perpustakaan, salah satunya pelatihan tentang bagaimana melakukan promosi perpustakaan dari berbagai kegiatan yang dilakukan melalui media sosial supaya bisa diketahui oleh masyarakat luas," kata Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas Nani Suryani di Perpusnas, Jakarta, Jumat.
Nani mengatakan bahwa Perpusnas juga berbagi pengalaman dan praktik baik berkenaan dengan upaya pendekatan dengan mitra maupun pemangku kepentingan di tingkat kabupaten/kota hingga desa/kelurahan yang terkait dengan penyelenggaraan perpustakaan.
"Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan melalui bimbingan dan pelatihan, dan yang penting bagaimana mereka bisa menggunakan teknologi informasi untuk pengembangan perpustakaan daerah di negaranya masing-masing," katanya.
Sebagai contoh, ia mengatakan, Perpusnas telah memilih 10 daerah yang telah melakukan pendampingan secara berkelanjutan kepada masyarakat berkenaan dengan penyelenggaraan perpustakaan yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Daerah yang dipilih meliputi Kulonprogo dan Gunung Kidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), Karangasem (Bali), Banten, Brebes (Jawa Tengah), Gunung Putih (Kalimantan Utara), Sukabumi (Jawa Barat), Bangka Belitung, serta Maros dan Enrekang (Sulawesi Selatan).
"Kami memilih para fasilitator di daerah yang mendampingi kegiatan perpustakaan dengan tekun, menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi dalam setiap desa/kelurahan, dan aktif melakukan inovasi program, sehingga mereka yang dipilih ini benar-benar tahu persis pendampingan TPBIS ini," kata Nani, menggunakan singkatan dari Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Perpusnas Sri Marganingsih menyatakan bahwa program pelatihan dan berbagi praktik baik penyelenggaraan perpustakaan merupakan implementasi dari program kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular, yang merupakan upaya penguatan kerja sama pembangunan internasional dan bagian dari penguatan diplomasi secara halus melalui literasi untuk meningkatkan citra positif Indonesia.
Program berbagi pengetahuan dengan tema "Penguatan Peran Perpustakaan Umum dalam Meningkatkan Kesejahteraan Komunitas Lokal" akan diselenggarakan di Perpusnas selama lima hari dari 13 hingga 17 November 2023.
Program bersama Perpusnas, Kementerian Sekretariat Negara, dan Kementerian Luar Negeri itu rencananya dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tiga tahun sekali.
"Melalui kerja sama dengan Colombo Plan ini, kita perlu membuktikan bahwa perpustakaan juga memiliki andil yang besar dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kita bisa bersama bahu-membahu agar kegiatan ini tidak hanya terdengar di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional," kata Sri.
Selain mengikuti pelatihan, para peserta dari lima negara juga dijadwalkan mengunjungi Perpustakaan Mutiara Rawa Binong di Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur serta meninjau fasilitas perpustakaan dan bazar produk hasil binaan program TPBIS dan berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah.
Perpusnas menjalankan Program TPBIS dengan melibatkan pemerintah daerah untuk mengembangkan fungsi dan peran perpustakaan dalam memberikan pelayanan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.
Melalui program ini, perpustakaan umum diharapkan mampu menjadi ruang terbuka bagi masyarakat dalam memperoleh solusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan.
Baca juga:
Perpustakaan DKI distribusikan buku bacaan ke keluarga lewat PKK
Perpustakaan Jakarta meriahkan malam dengan "Night at the Library"
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023